Banner

China dan Vietnam janji akan dorong pengembangan hubungan yang stabil dan sehat

Perdana Menteri (PM) China Li Keqiang bertemu dengan PM Vietnam Pham Minh Chinh di Phnom Penh, Kamboja, pada 11 November 2022. (Xinhua/Liu Weibing)

Hubungan China-Vietnam memiliki fondasi kerja sama yang kokoh, komplementaritas ekonomi, dan integrasi industri tingkat tinggi.

 

Phnom Penh, Kamboja (Xinhua) – Perdana Menteri (PM) China Li Keqiang pada Jumat (11/11) bertemu dengan PM Vietnam Pham Minh Chinh di Phnom Penh, dengan kedua belah pihak menjanjikan berbagai upaya untuk meningkatkan hubungan bilateral.

Sebagai negara tetangga yang bersahabat dan mitra kerja sama strategis komprehensif, China dan Vietnam memiliki kepentingan bersama yang ekstensif, dengan prospek yang luas bagi pengembangan hubungan bilateral, sebut Li.

Belum lama ini, atas undangan Presiden China Xi Jinping, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Komite Sentral Partai Komunis China (Communist Party of China/CPC), Sekretaris Jenderal Komite Sentral Partai Komunis Vietnam Nguyen Phu Trong berkunjung ke China dan kedua pemimpin itu mencapai konsensus penting, kata Li.

China memprioritaskan pengembangan hubungannya dengan Vietnam dan siap mempertahankan pertukaran tingkat tinggi dengan Vietnam, mengonsolidasikan rasa saling percaya dari segi politik, meningkatkan pertukaran dan pembelajaran bersama, mengimplementasikan konsensus antara kedua belah pihak, serta mendorong pengembangan kemitraan kerja sama strategis komprehensif China-Vietnam yang stabil dan sehat, ujar Li.

Banner

Hubungan China-Vietnam memiliki fondasi kerja sama yang kokoh, komplementaritas ekonomi, dan integrasi industri tingkat tinggi, sebut Li, seraya menambahkan bahwa kedua pihak harus memanfaatkan peluang pembangunan bersama, memperdalam kerja sama dalam pembangunan infrastruktur dan bidang lainnya, serta terus mendorong perdagangan bilateral demi hasil yang saling menguntungkan.

Seraya mengatakan bahwa China terus meningkatkan upaya pencegahan dan pengendalian COVID-19 seiring dengan perkembangan situasi, Li mengatakan bahwa China bersedia menyempurnakan sistem perizinan bea cukai dan secara bertahap menambah penerbangan langsung antara China dan Vietnam untuk memfasilitasi pertukaran antarmasyarakat, serta mempermudah pelajar Vietnam untuk melakukan perjalanan ke China dan melanjutkan studi.

China siap bekerja sama dengan Vietnam dan negara-negara Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) lainnya untuk memperdalam kemitraan strategis komprehensif mereka, membantu mendorong pengembangan ekonomi dan sosial di negara-negara regional, dan meningkatkan kesejahteraan rakyat di negara-negara tersebut, aktif memajukan kerja sama maritim, menyelesaikan konsultasi terkait Kode Etik di Laut China Selatan sesegera mungkin, bersama-sama menjaga perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan, serta mengirim sinyal stabilitas dan pembangunan di kawasan itu kepada dunia, kata Li.

Sementara itu, PM Vietnam berterima kasih kepada pihak China atas sambutannya yang ramah terhadap kunjungan Nguyen Phu Trong. Dia mengatakan bahwa mengembangkan hubungan dengan China selalu menjadi prioritas utama dalam kebijakan luar negeri negaranya dan Vietnam mendukung China untuk memainkan peran yang lebih besar di kancah internasional.

Vietnam siap mempertahankan pertukaran tingkat tinggi dan pertukaran di berbagai level dengan China, serta memperkuat kerja sama di sejumlah bidang yang meliputi ekonomi dan perdagangan, investasi, logistik, ekonomi digital, ekonomi ramah lingkungan, dan ekonomi kelautan, ujarnya.

Negara itu bersedia memperdalam komunikasi dan koordinasi dalam urusan internasional maupun regional dengan China, mengatasi perbedaan dengan baik, serta mendorong pengembangan hubungan antara kedua pihak dan kedua negara, tambahnya.

Banner

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan