Jakarta (Indonesia Window) – Kementerian Haji dan Umroh Arab Saudi mengumumkan pada Rabu (23/9) bahwa masuknya jamaah umroh dan pengunjung ke Dua Masjid Suci akan diatur melalui aplikasi I’tamarna yang akan tersedia di ponsel pintar mulai 27 September (10 Safar).
Aplikasi tersebut dikembangkan oleh kementerian bekerja sama dengan Data Saudi dan Otoritas Kecerdasan Buatan (SDAIA) yang bertujuan mengatur waktu ritual bagi mereka yang ingin mengunjungi Makkah dan Madinah untuk menunaikan umroh dan sholat di Dua Masjid Suci, menurut laporan Saudi Gazette.
Aplikasi tersebut akan memungkinkan para jamaah dan pengunjung untuk merencanakan jadwal ibadah dan kunjungan mereka terlebih dahulu, serta membuat reservasi layanan opsional untuk melakukan ritual dengan mudah dan nyaman.
Aplikasi itu juga memastikan kepatuhan pada jamaah dan pengunjung terhadap tindakan pencegahan dan protokol kesehatan yang disetujui oleh Kementerian Kesehatan dan otoritas berwenang lainnya guna membendung penyebaran virus corona.
Kementerian Dalam Negeri Kerajaan mengumumkan pada Selasa (22/9) dimulainya kembali umroh secara bertahap dan kunjungan ke Dua Masjid Suci dengan jumlah jamaah terbatas, mulai 4 Oktober.
Pada tahap pertama, warga negara dan ekspatriat dari dalam kerajaan diizinkan untuk melakukan umroh dengan kapasitas 30 persen mulai 4 Oktober, yang berarti 6.000 jamaah per hari dan sesuai dengan tindakan pencegahan kesehatan Masjidil Haram.
Kementerian Haji dan Umroh mengatakan bahwa aplikasi tersebut akan tersedia bagi pengguna sistem operasi iOS dan Android pada tujuh hari sebelum dimulainya tahap pertama.
Pendaftaran data jamaah umroh dan pengunjung Masjidil Haram ini akan langsung terkait dengan aplikasi Tawakkalna yang diluncurkan Kementerian Kesehatan untuk mencegah penyebaran COVID-19.
Kementerian mengatakan dalam sebuah pernyataan, “Langkah ini akan terdiri dari sejumlah prosedur, termasuk memberikan jaminan bahwa jamaah atau pengunjung bebas dari virus corona.”
“Aplikasi ini memungkinkan para peziarah dan pengunjung untuk memilih waktu yang tepat dalam pelaksanaan ritual sesuai dengan tanggal yang tersedia, serta untuk memilih layanan pendamping yang mereka inginkan, seperti alat transportasi, titik kumpul dan pusat layanan.”
Kementerian Kesehatan Kerajaan menekankan pentingnya para jamaah dan pengunjung untuk secara ketat mematuhi tindakan pencegahan yang memastikan keselamatan dan kesehatan mereka, seperti mengenakan masker, menjaga jarak fisik yang aman, serta mematuhi waktu dan rute yang ditentukan untuk setiap orang.
Kementerian tersebut menegaskan keinginan kerajaan untuk memungkinkan para tamu Allah ﷻ untuk melakukan ritual mereka dengan cara yang aman dan sehat agar terlindung dari ancaman pandemik, dan mencapai tujuan Syariat Islam dalam menjaga jiwa manusia dengan cara apa pun.
Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi mengumumkan penghentian sementara umroh dan kunjungan ke Masjid Suci sejak Maret 2020, baik untuk jamaah domestik dan asing sebagai bagian dari tindakan pencegahan selama pandemik.
Kementerian akan mencabut penangguhan layanan umroh secara bertahap.
Jamaah dari luar kerajaan akan diizinkan melakukan umroh dan mengunjungi Dua Masjid Suci pada tahap ketiga, yang akan dimulai pada 1 November 2020.
Laporan: Redaksi