Banner

Hohhot di China tawarkan insentif dalam jumlah besar untuk tingkatkan angka kelahiran

Guru dan orang tua bermain dengan anak-anak di sebuah taman kanak-kanak di Kota Rizhao, Provinsi Shandong, China timur, pada 20 Februari 2025. (Xinhua/Guo Xulei)

Angka kelahiran di Hohhot menunjukkan tren penurunan dari 2019 hingga 2023, dengan angka kelahiran pada 2023 adalah 5,58 kelahiran per 1.000 orang, dan sedikit meningkat pada 2024 seiring lebih banyak pasangan bersedia memiliki anak di Tahun Naga.

 

Hohhot, Daerah Otonom Mongolia Dalam (Xinhua/Indonesia Window) – Hohhot, ibu kota Daerah Otonom Mongolia Dalam di China utara, menjanjikan insentif berupa uang dalam upaya terbarunya untuk meningkatkan angka kelahiran dan mengatasi kondisi masyarakat yang menua.

Pemerintah kota itu akan menawarkan subsidi yang diberikan satu kali sebesar 10.000 yuan bagi pasangan yang memiliki anak pertama, menurut regulasi terbaru yang dirilis pada Kamis (13/3).

*1 yuan = 2.268 rupiah

Anak kedua akan menerima 10.000 yuan per tahun hingga mencapai usia lima tahun. Untuk anak ketiga atau lebih, subsidi tahunan yang akan diterima berjumlah 10.000 yuan hingga anak itu berusia 10 tahun, yang totalnya mencapai 100.000 yuan, jumlah yang relatif tinggi jika dibandingkan dengan kota-kota lain.

Banner

Yang Zhong, wakil direktur komisi kesehatan di kota tersebut, mengatakan bahwa langkah itu dimaksudkan untuk meningkatkan angka kelahiran dan memacu pertumbuhan populasi. “Kebijakan-kebijakan ini merupakan langkah yang ampuh untuk menangani situasi perkembangan populasi lokal saat ini,” imbuhnya.

Data menunjukkan bahwa populasi di China Daratan mencapai 1,40828 miliar jiwa per akhir 2024, turun 1,39 juta jiwa dari tahun sebelumnya dan mewakili penurunan selama tiga tahun beruntun sejak 2021.

Data menunjukkan bahwa Hohhot, yang dapat dicapai dengan perjalanan kereta selama dua jam ke utara Beijing, berpenduduk sekitar 3,6 juta jiwa. Angka kelahiran di Hohhot menunjukkan tren penurunan dari 2019 hingga 2023, ungkap Yang. Angka kelahiran pada 2023 adalah 5,58 kelahiran per 1.000 orang, dan sedikit meningkat pada 2024 seiring lebih banyak pasangan bersedia memiliki anak di Tahun Naga.

Meskipun para pakar mengatakan bahwa hasil dari insentif kelahiran masih harus diuji terlebih dahulu, banyak pasangan menyambut baik kebijakan tersebut.

Yang Lixin (30), yang bekerja di sebuah perusahaan swasta di Hohhot, sudah memiliki seorang anak berusia lima tahun. “Kebijakan ini membuat kami lebih yakin untuk memiliki anak kedua. Subsidi ini dapat mengurangi biaya finansial, terutama biaya persalinan dan perawatan anak,” tuturnya.

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan