Shenzhen, China (Xinhua) – Sejumlah besar daerah di China bergerak cepat untuk meningkatkan investasi dan perdagangan luar negeri usai negara tersebut menyesuaikan respons COVID-19 guna memfasilitasi pelanjutan produksi dan kehidupan normal yang terorganisasi dengan baik.
Banyak pemerintah daerah, terutama di daerah pesisir yang sedang berkembang pesat, mengadakan kegiatan promosi investasi asing atau mengatur penyewaan pesawat guna mengirim delegasi bisnis untuk bertemu dengan pelanggan atau investor asing.
Pekan lalu, China mengumumkan serangkaian kebijakan baru untuk mengoptimalkan respons COVID-19, mulai dari mengizinkan karantina rumah untuk kasus ringan dan tanpa gejala hingga mengurangi tes asam nukleat guna memudahkan warga ketika bepergian dan memasuki tempat umum.
Diyakini secara luas bahwa penyesuaian respons COVID-19 yang disusul oleh tindakan cepat China akan memberikan dorongan kuat bagi perekonomian terbesar kedua di dunia itu, yang tahun ini berada di bawah tekanan di tengah lonjakan kembali COVID-19.
Promosi investasi
Shenzhen, pusat manufaktur dan teknologi di China selatan, berhasil mendapatkan sejumlah besar investasi di pameran investasi yang digelar belum lama ini di tengah upayanya untuk meningkatkan keyakinan investor global terhadap perkembangannya di masa depan.
Kota metropolis yang berbatasan dengan Hong Kong itu mencatat adanya kontrak untuk 315 proyek, dengan total investasi 879 miliar yuan, yang ditandatangani dalam Konferensi Promosi Investasi Global Shenzhen 2022 pada Jumat (9/12) pekan lalu.
Kontrak yang ditandatangani pada konferensi tersebut mencakup bidang informasi elektronik generasi baru, biomedis dan kesehatan, serta industri hijau dan rendah karbon dan industri kelautan. Investor global yang turut berpartisipasi meliputi Amazon, Intel, dan A.P. Moller-Maersk.
Caroline Wu, managing director di A.P. Moller-Maersk untuk kawasan China Raya, mengatakan bahwa 50 persen bisnis manajemen rantai pasokan Maersk di kawasan China Raya berasal dari Shenzhen. “Maersk sangat mendukung strategi pembangunan Shenzhen dan akan terus meningkatkan investasi di Shenzhen di masa mendatang.”
Ajang investasi itu juga menawarkan serangkaian kegiatan, termasuk sejumlah sesi internasional paralel dan kegiatan promosi investasi industri di 16 kota di lima benua.
Pada sesi Tokyo, para pejabat perdagangan Shenzhen dan Asosiasi Ekonomi Jepang-China menandatangani letter of intent (LoI) untuk bersama-sama mendukung pertukaran dan kerja sama antara bisnis Shenzhen dan Jepang di bidang energi baru, konservasi energi, dan perlindungan lingkungan.
“Kami sekali lagi ingin mengundang kalangan pebisnis global. Berinvestasilah di Shenzhen, bangunlah masa depan yang sukses,” kata Kepala Biro Perdagangan Shenzhen Zhang Feimeng.
Menurut Zhang, Shenzhen akan terus memperkuat perlindungan terhadap investasi asing, meningkatkan layanan investasi asing, serta memfasilitasi dan memperdalam investasi dan kerja sama dengan mengadakan serangkaian kegiatan, termasuk presentasi kebijakan dan promosi investasi.
“Shenzhen menyambut peluang pembangunan bersejarah dan terbukti menjadi pusat investor global di China,” kata James Chang, mitra pengelola klaster ekonomi regional PwC China.
China masih menjadi destinasi investasi asing yang sangat menarik, dengan pasarnya yang besar, keterbukaan berkelanjutan, dan rantai industri yang lengkap.
“Shenzhen adalah lambang kekuatan, stabilitas, ketahanan, dan potensi besar ekonomi China,” kata Presiden Institut Meso-ekonomi Shenzhen Xue Zhandong.
*1 yuan = Rp2.242 rupiah
Lanjut ke bagian 2