Jakarta (Indonesia Window) – Washington pada Kamis (2/6) menuduh Presiden Tunisia Kais Saied merusak institusi demokrasi negaranya sendiri setelah dia memecat puluhan hakim di tengah serangkaian tindakan yang tampaknya dirancang untuk mengkonsolidasikan pemerintahan satu orang.
Saied, yang juga menggantikan komisi pemilihan independen dan mengatakan dia akan memperkenalkan konstitusi baru bulan ini, menuduh hakim korupsi dan melindungi teroris dalam pidato yang disiarkan televisi pada hari Rabu (1/6).
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price mengatakan pembersihan itu adalah bagian dari “pola langkah yang mengkhawatirkan yang telah merusak lembaga-lembaga demokrasi independen Tunisia.”
Para pejabat AS telah berkomunikasi dengan rekan-rekan Tunisia mereka tentang pentingnya checks and balances dalam sistem demokrasi, kata Price dalam jumpa pers reguler.
“Kami terus mendesak pemerintah Tunisia untuk mengejar proses reformasi yang inklusif dan transparan dengan masukan dari masyarakat sipil dan suara politik yang beragam untuk memperkuat legitimasi upaya reformasi,” kata Price.
Sumber: https://english.alarabiya.net/
Laporan: Redaksi