Banner

Survei sebut mayoritas warga AS khawatir tak mampu bayar sewa tempat tinggal

Foto yang diabadikan pada 19 Juli 2022 ini menunjukkan sebuah bangunan tempat tinggal di Manhattan, New York City, Amerika Serikat (AS). Penyewa tempat tinggal di New York City mengalami kesulitan untuk menemukan apartemen atau rumah yang terjangkau karena rata-rata harga sewa tempat tinggal menembus angka 5.000 dolar AS (1 dolar AS = Rp14.727) di kawasan Manhattan. (Xinhua/Emma Li)

Survei Freddie Mac menunjukkan bahwa sekitar 62 persen rumah tangga di AS sangat mengkhawatirkan kemampuan mereka untuk membayar sewa tempat tinggal dalam 12 bulan ke depan.

 

Banner

Jakarta (Indonesia Window) – Mayoritas warga Amerika Serikat (AS) mengatakan khawatir tidak mampu membayar sewa tempat tinggal, kata Federal Home Loan Mortgage Corporation AS, yang secara luas dikenal sebagai Freddie Mac, pada Senin (15/8), mengutip sebuah survei yang dirilis baru-baru ini.

Survei Freddie Mac menunjukkan bahwa sekitar 62 persen rumah tangga di AS sangat mengkhawatirkan kemampuan mereka untuk membayar sewa tempat tinggal dalam 12 bulan ke depan, sedangkan 61 persen mengatakan mereka kadang-kadang tidak memiliki cukup uang untuk kebutuhan pokok, seperti pangan dan papan, atau hidup dari gaji ke gaji, dengan uang yang hanya cukup untuk bertahan hidup.

Survei menemukan bahwa harga sewa tempat tinggal yang harus dibayar oleh hampir 60 persen penyewa mengalami kenaikan dalam 12 bulan terakhir, dengan rasio hampir satu dari tiga orang mengalami kenaikan harga sewa sebesar 10 persen atau lebih.

Banner

Hanya 38 persen penyewa yang mendapatkan kenaikan gaji, dan sepertiga dari angka tersebut mengatakan kenaikan gaji mereka tidak dapat menutupi kenaikan harga sewa tempat tinggal. Menurut survei, hampir satu dari lima orang yang mengalami kenaikan harga sewa kini sangat mungkin untuk menunggak sewa.

Freddie Mac menyampaikan bahwa rumah tangga yang disurvei hampir secara umum terdampak oleh kenaikan harga dalam 12 bulan terakhir, dengan persentase paling tinggi, yakni 66 persen, menunjukkan kenaikan biaya bahan makanan dan perlengkapan rumah tangga sebagai penyebab utama. Kenaikan biaya lainnya yang paling banyak disebut oleh responden adalah biaya transportasi, makan di restoran, dan utilitas.

“Kenaikan biaya sewa dalam kurun waktu lebih dari 12 bulan terakhir menyebabkan ketidakpastian perumahan yang bahkan lebih besar lagi bagi para penyewa yang paling rentan,” tutur Kevin Palmer, kepala Freddie Mac Multifamily, dalam sebuah rilis berita.

Banner

“Survei kami menunjukkan bahwa krisis keterjangkauan perumahan nasional semakin memburuk, dan bahwa inflasi menjadi penyebab utamanya. Freddie Mac Multifamily sedang menuju tahun rekor dalam perjuangan menciptakan perumahan yang terjangkau, tetapi dibutuhkan upaya bersama berkelanjutan dan komprehensif untuk mengubah keadaan,” imbuh Palmer.

Survei online nasional Freddie Mac, yang dilaksanakan dari 6 hingga 10 Juni tahun ini, dilakukan terhadap sampel perwakilan yang mencakup 2.000 konsumen Amerika berusia 18 tahun ke atas.

Sumber: Xinhua

Banner

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan