Banner

Cegah penyebaran virus, Uganda mulai skrining Ebola di titik-titik perbatasan

Tenaga kesehatan mempersiapkan peluncuran kampanye vaksinasi Ebola di Rumah Sakit Rujukan Nasional Mulago (Mulago National Referral Hospital) di Kampala, Uganda, pada 3 Februari 2025. (Xinhua/Hajarah Nalwadda)

Uganda mulai melakukan skrining penyakit virus Ebola Sudan (Sudan Ebola virus disease/SVD) terhadap para pelancong yang akan keluar dari negara tersebut di titik-titik perbatasan di negara Afrika Timur itu guna mencegah penyebaran virus Ebola ini.

 

Kampala, Uganda (Xinhua/Indonesia Window) – Uganda mulai melakukan skrining penyakit virus Ebola Sudan (Sudan Ebola virus disease/SVD) terhadap para pelancong yang akan keluar dari negara tersebut di titik-titik perbatasan di negara Afrika Timur itu guna mencegah penyebaran virus Ebola ini.

Para pelancong yang berangkat melalui 53 titik perbatasan yang telah ditetapkan di Uganda dan Bandar Udara Internasional Entebbe, yang merupakan pintu gerbang internasional utama Uganda, diperiksa untuk mendeteksi virus demam berdarah mematikan itu, demikian dikatakan Henry Kyobe Bosa, komandan insiden di Kementerian Kesehatan Uganda, kepada Xinhua melalui telepon.

Uganda mulai melakukan skrining
Tenaga kesehatan bersiap untuk memberikan satu dosis uji coba vaksin ebola dalam kampanye vaksinasi di Rumah Sakit Rujukan Nasional Mulago (Mulago National Referral Hospital) di Kampala, Uganda, pada 3 Februari 2025. (Xinhua/Hajarah Nalwadda)

Bosa mengatakan bahwa pemindai suhu badan telah ditempatkan di Bandar Udara Internasional Entebbe untuk mendeteksi suhu tinggi pada para pelancong yang akan berangkat ke luar negeri. Langkah-langkah sanitasi juga telah diterapkan.

“Kami meningkatkan pengawasan aktif. Kami telah sepenuhnya memulai skrining di Bandar Udara Internasional Entebbe terhadap para pelancong yang akan meninggalkan Uganda, dan kami menerapkan hal yang sama di seluruh 53 titik perbatasan yang ditetapkan,” jelas Bosa. “Jika suhu badan terdeteksi tinggi, individu tersebut akan tidak diizinkan keluar dari Uganda dan diarahkan ke tempat isolasi. Langkah ini memastikan bahwa kami melokalisasi wabah Ebola di dalam negeri tanpa menyebarkannya ke luar.”

Banner

Pekan lalu, Uganda mengumumkan situasi wabah Ebola setelah seorang perawat berusia 32 tahun meninggal dunia akibat penyakit ini. Kementerian Kesehatan Uganda mengatakan bahwa dua orang kerabat dari kasus pertama itu teruji positif terinfeksi virus Ebola, sedangkan 234 orang yang melakukan kontak dengan perawat tersebut telah diidentifikasi dan diisolasi.

Bersama Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan mitra-mitra lainnya, Uganda saat ini sedang melakukan uji coba efikasi klinis untuk vaksin virus Ebola spesies Sudan.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan