Turkiye akan kirim pasukan penjaga perdamaian ke Ukraina jika diperlukan

Turkiye mempertimbangkan untuk menyumbangkan pasukan ke sebuah misi penjagaan perdamaian di Ukraina jika diperlukan.
Ankara, Turkiye (Xinhua/Indonesia Window) – Turkiye mungkin akan mempertimbangkan untuk menyumbangkan pasukan ke sebuah misi penjagaan perdamaian di Ukraina jika diperlukan, demikian dilaporkan kantor berita semiresmi Turkiye, Anadolu, pada Kamis (6/3).
“Kami mengikuti inisiatif diplomatik multidimensi untuk mengakhiri perang dalam koordinasi yang erat dengan institusi-institusi terkait di negara kami,” ungkap Anadolu mengutip sejumlah sumber anonim Kementerian Pertahanan Turkiye.
“Masalah kontribusi untuk misi, yang belum dikonseptualisasikan, akan dievaluasi dengan semua pihak terkait jika dianggap perlu untuk stabilitas dan perdamaian regional,” papar sumber-sumber tersebut.

Ankara akan terus mendukung inisiatif konstruktif untuk perdamaian dan rekonstruksi Ukraina, ungkap sumber-sumber itu.
Pada Februari, Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang sedang berkunjung dan setelahnya dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov yang sedang berkunjung di Ankara saat Turkiye mengintensifkan upayanya untuk memediasi penyelesaian damai bagi konflik Ukraina.
Sebelumnya, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Senin (24/2) mengadopsi sebuah resolusi yang disusun oleh Amerika Serikat (AS), yang menyerukan agar konflik segera diakhiri dan mendesak perdamaian yang berkelanjutan antara Rusia dan Ukraina, di tengah peringatan tiga tahun sejak eskalasi penuh krisis tersebut terjadi.
Resolusi itu menerima 10 suara dukungan, nol suara penolakan, dan lima abstain, yaitu Prancis, Inggris, Denmark, Yunani, dan Slovenia.
Dokumen tersebut menegaskan kembali bahwa tujuan utama PBB, seperti yang dinyatakan dalam Piagam PBB, adalah untuk menjaga perdamaian dan keamanan internasional serta menyelesaikan perselisihan secara damai. Resolusi itu mendesak agar konflik segera diakhiri dan berduka atas hilangnya banyak nyawa dalam perang, tanpa menyalahkan Rusia.
Laporan: Redaksi