Banner

Pemimpin tertinggi Iran sebut Trump bohong soal penggunaan kekuasaan demi perdamaian

Orang-orang mengikuti aksi demonstrasi di Teheran, Iran, pada 3 November 2024. Warga Iran pada Ahad (3/11) turun ke jalan untuk menggelar pawai ke area bekas kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS), meneriakkan slogan-slogan yang mengecam AS dan Israel. (Xinhua/Shadati)

Trump mendeskripsikan Iran sebagai “kekuatan paling destruktif” di Timur Tengah dan menuduh Iran sebagai pemicu ketidakstabilan regional. Trump berjanji bahwa AS tidak akan pernah membiarkan Iran memiliki senjata nuklir.

 

Teheran, Iran (Xinhua/Indonesia Window) – Menyebut soal dukungan pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terhadap pembunuhan di Jalur Gaza, Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei pada Sabtu (17/5) mengkritik presiden AS tersebut telah melontarkan “kebohongan” terkait klaim Trump baru-baru ini, yang mengatakan dirinya (Trump) berusaha menggunakan kekuasaan untuk memastikan perdamaian.

Khamenei menyampaikan pernyataan tersebut dalam sebuah pertemuan dengan banyak tenaga pendidik di Teheran. Dia menanggapi komentar Trump terkait keinginannya (Trump) akan perdamaian di kawasan Timur Tengah dalam kunjungan presiden AS itu ke Asia Barat sebelumnya pada pekan ini, demikian menurut rekaman pernyataan Khamenei yang dipublikasikan di situs web pemimpin Iran itu.

“Trump berkata ingin menggunakan kekuasaan demi perdamaian; itu adalah kebohongan. Dia dan jajaran pejabat AS lainnya, serta pemerintahan AS menggunakan kekuasaan untuk mendukung pembunuhan di Gaza, mengobarkan perang di mana saja yang mereka bisa, dan mendukung tentara bayaran mereka,” ujar Khamenei.

Dia menyatakan keyakinannya bahwa dengan tekad dan upaya dari negara-negara regional, AS harus dan akan meninggalkan kawasan tersebut.

Banner

Sebelumnya pada pekan ini, Trump mengunjungi tiga negara Arab Teluk, yakni Arab Saudi, Qatar, dan Uni Emirat Arab, yang terletak di Asia Barat.

Dalam pernyataannya di Riyadh, ibu kota Arab Saudi, pada Selasa (13/5), Trump mendeskripsikan Iran sebagai “kekuatan paling destruktif” di Timur Tengah dan menuduh Iran sebagai pemicu ketidakstabilan regional. Trump berjanji bahwa AS tidak akan pernah membiarkan Iran memiliki senjata nuklir.

Aksi saling tuding antara Teheran dan Washington ini terjadi saat kedua belah pihak telah mengadakan empat putaran perundingan tak langsung dalam beberapa pekan terakhir terkait program nuklir Teheran dan pencabutan sanksi-sanksi AS, dengan Oman sebagai mediatornya.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan