Ilmuwan China singkap rahasia menjaga kesegaran teh akhir musim semi

Theanine memberikan rasa manis yang lembut untuk menyeimbangkan rasa pahit dari katekin dan kafein, serta memiliki efek menenangkan yang dapat meredakan kecemasan dan meningkatkan kualitas tidur.
Hefei, China (Xinhua/Indonesia Window) – Teh, salah satu minuman paling populer di dunia, memiliki cita rasa yang unik karena kandungan theanine, yang merupakan salah satu bentuk asam amino. Theanine memberikan rasa manis yang lembut untuk menyeimbangkan rasa pahit dari katekin dan kafein, serta memiliki efek menenangkan yang dapat meredakan kecemasan dan meningkatkan kualitas tidur.
Kadar theanine tinggi terdapat pada tunas tanaman teh baru yang muncul saat awal musim semi, tetapi kemudian menurun signifikan di akhir musim semi, yang menyebabkan penurunan drastis pada kualitas teh hijau yang diproses dari hasil panen akhir musim semi.
Namun, selama bertahun-tahun mekanisme molekuler yang mendasari penurunan kadar theanine secara musiman ini masih belum diketahui. Baru-baru ini, sebuah tim yang dipimpin oleh Profesor Zhang Zhaoliang dari Universitas Pertanian Anhui berhasil memecahkan teka-teki tersebut melalui penelitian jangka panjang, dengan temuan-temuan yang diterbitkan dalam jurnal The Plant Cell.
Pada fase pertumbuhan yang pesat saat musim semi, tanaman teh memetabolisme theanine sebagai sumber nitrogen untuk mendukung perkembangan tunas baru. Pertama, protein transportir CsTHS1 mengirim theanine dari sitoplasma ke mitokondria, yang berperan sebagai ‘sumber energi’ sel. Kemudian, enzim CsGGT2 mendegradasi theanine, sehingga menyebabkan penurunan konsentrasinya.
Suhu menjadi regulator penting dalam proses ini. Dengan meningkatnya suhu secara musiman, kadar CsTHS1 dan CsGGT2 dalam tanaman teh juga ikut meningkat, sehingga mempercepat proses degradasi theanine.
Dengan menyingkap metabolisme theanine pada tanaman teh, penelitian ini berpotensi memberikan strategi untuk meningkatkan cita rasa teh akhir musim semi. “Kita dapat menggunakan penyuntingan gen untuk pemuliaan secara presisi, atau mengembangkan pupuk khusus dan teknik shading guna mempertahankan kadar theanine untuk budi daya teh musim semi premium yang lebih cerdas,” tutur Zhang.
Laporan: Redaksi