Banner

Suku Truku Taiwan punya kesamaan bahasa dengan Indonesia

Sebuah penampilan seni suku Truku Taiwan di Taroko Village Hotel, Taiwan, pada 10 Februari 2020. (Indonesia Window)

Jakarta (Indonesia Window) – Terletak di kawasan yang berbeda dalam jarak yang jauh dengan etnik yang juga tak sama, hampir tak mungkin menemukan kesamaan antara masyarakat Taiwan dan Indonesia.

Namun, dari 14 suku asli Pulau Formosa adalah Suku Truku yang memiliki sedikit persamaan budaya dengan Indonesia dalam bahasa.

Hal tersebut terungkap saat beberapa wartawan Indonesia yang berkunjung ke Taiwan atas undangan Kantor Ekonomi dan Perdagangan Taipei (TETO) selama 7-12 Februari melewatkan malam di Taroko Village Hotel yang berada di bagian timur Pulau Formosa, sekitar 157 kilometer dari Taipei.

Daniel, seorang pegawai hotel yang menyambut para wartawan mengatakan ada beberapa kata dalam Bahasa Truku yang mirip dengan Bahasa Indonesia.

“Coba kalian berhitung dengan bahasa kalian,” ujar Daniel yang berasal dari Suku Truku.

Ketika para wartawan Indonesia menghitung dari angka satu hingga sepuluh, ternyata ada kesamaan dalam kata empat dan lima.

“Kami menyebutnya sa-ampat dan lima,” jelas lelaki Truku tersebut.

Sedangkan kata tujuh dalam Bahasa Truku adalah “pitu”, mirip dengan Bahasa Jawa.

Selain itu, Daniel mengungkapkan bahwa masyarakat Truku menyebut “makan” dengan “makan”, dan “babi” dengan “babui”.

Taroko/Truku

Situs jejaring Taman Nasional Taroko menyebutkan bahwa Suku Truku merupakan perkembangan dari Suku Atayal.

Truku, yang juga dikenal dengan Taroko, secara resmi disetujui sebagai suku asli Taiwan yang ke-12 pada 2004 Januari.

Setelah 250 tahun terpisah dari Atayal, Bahasa Taroko (Truku) berkembang secara berbeda.

Masyarakat Taroko memiliki budaya yang cukup maju. Mereka terutama menerapkan pertanian tebang-bakar, berburu, memancing, dan meramu.

Ketika bertarung dengan suku-suku lain, Suku Taroko memenggal kepala musuh-musuh mereka, lalu merayakan kemenangan dengan bersenang-senang dan minum untuk memperkuat solidaritas dan keselamatan suku.

Namun, kebiasaan tersebut telah dihapuskan bertahun-tahun yang lalu, seperti halnya ritual inisiasi tato wajah dan pengisian gigi.

Keterampilan menenun orang Taroko sangat berkembang. Pakaian tradisional pria dan wanita Truku berupa bahan goni buatan sendiri dengan motif garis-garis berwarna cokelat teh di atas latar belakang putih.

Mereka juga mengenakan mengenakan hiasan di kepala, telinga, leher, dan kaki.

Keterampilan menenun, memahat atau mengukit kayu, serta menganyam rotan adalah diantara yang terbaik di Taiwan.

Orang Taroko biasanya memilih lerang landai kecil di pegunungan untuk membangun desa mereka.

Suku Truku Taiwan
Taman Nasional Taroko di bagian timur Taiwan kaya akan fitur geologi metamorfik yang menakjubkan dan rumah bagi suku asli, Truku. (Indonesia Window)

Suku Truku mendiami Taman Nasional Taroko seluas 92.000 hektare di antara Kabupaten (County) Hualien, Kota Taichung dan Kabupaten Nantou.

Alam Taroko merupakan tebing-tebing metamorfik curam dengan dominasi hijau, putih, hitam dan abu-abu yang bervariasi. Di dalamnya ada dua puluh tujuh puncak dengan ketinggian lebih dari 3.000 meter.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Banner

Iklan