Banner

Langgar kedaulatan dan picu eskalasi, serangan Israel ke Iran tuai kecaman luas di Timur Tengah

Orang-orang bekerja di lokasi pembangunan tahap kedua Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Bushehr Iran di Bushehr, Iran selatan, pada 10 November 2019. (Xinhua/Ahmad Halabisaz)

Serangan besar-besaran Israel terhadap sejumlah situs militer dan nuklir Iran pada Jumat (13/6) telah menuai kecaman luas di seluruh kawasan Timur Tengah, dengan berbagai pemerintahan mengkritik serangan tersebut sebagai pelanggaran hukum internasional dan kedaulatan Iran.

 

Kairo, Mesir (Xinhua/Indonesia Window) – Serangan besar-besaran Israel terhadap sejumlah situs militer dan nuklir Iran pada Jumat (13/6) telah menuai kecaman luas di seluruh kawasan Timur Tengah, dengan berbagai pemerintahan mengkritik serangan tersebut sebagai pelanggaran hukum internasional dan kedaulatan Iran.

Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Tunisia dalam sebuah pernyataan mendeskripsikan serangan tersebut sebagai “pelanggaran terang-terangan terhadap kedaulatan dan keamanan Iran,” serta memperingatkan bahwa tindakan semacam itu mengancam perdamaian dan stabilitas tidak hanya di kawasan Timur Tengah, tetapi juga secara global.

Tunisia menyatakan solidaritasnya untuk rakyat Iran dan menyerukan kepada komunitas internasional, khususnya Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), agar mengambil tindakan darurat dan tegas guna menghentikan serangan-serangan tersebut serta memastikan adanya pertanggungjawaban, papar pernyataan itu.

Mengecam serangan militer Israel yang dilakukan selama semalam terhadap Iran, Kemenlu Libya dalam sebuah pernyataan mengatakan, “Eskalasi serius ini… mewakili ancaman terhadap perdamaian dan keamanan regional maupun internasional.”

Banner

Kemenlu Libya mendesak pihak-pihak yang terlibat agar “menyelesaikan perselisihan secara damai melalui dialog dan jalur diplomatik,” urai pernyataan tersebut.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Irak Fuad Hussein, dalam pembicaraan terpisah via telepon dengan Menlu Mesir Badr Abdelatty dan Menlu Yordania Ayman Safadi, mengecam “agresi militer” Israel terhadap Iran serta mendesak solusi diplomatik guna menghindari eskalasi lebih lanjut.

Kemenlu Irak menjelaskan bahwa pembicaraan Menlu Hussein dengan Abdelatty menekankan pentingnya melanjutkan negosiasi terkait program nuklir Iran, sedangkan pembicaraan Menlu Hussein dengan Safadi menegaskan lagi penolakan mereka terhadap eskalasi lebih lanjut dan menyerukan dimulainya kembali dialog.

Pasukan Pertahanan Israel (Israeli Defense Forces/IDF) melaporkan bahwa operasi yang dilancarkan pada Jumat itu menargetkan hampir 100 lokasi di seluruh Iran, termasuk target-target di Teheran, Natanz, Khondab, dan Khorramabad. Media kelolaan pemerintah Iran melaporkan adanya korban jiwa, termasuk perempuan dan anak-anak, di sebuah kawasan permukiman di Teheran.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa serangan tersebut bertujuan untuk melumpuhkan infrastruktur nuklir, produksi rudal balistik, dan kemampuan militer Iran.

Media kelolaan pemerintah Iran melaporkan tewasnya sejumlah pejabat tinggi militer, termasuk Panglima Tertinggi Korps Garda Revolusi Islam Iran (Islamic Revolution Guards Corps/IRGC) Hossein Salami, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Mohammad Bagheri, dan Komandan Kantor Pusat Khatam al-Anbiya Iran Gholam Ali Rashid. Selain itu, dua ilmuwan nuklir senior Iran, yakni Mohammad Mehdi Tehranchi dan Fereydoun Abbasi, juga dilaporkan tewas akibat serangan tersebut.

Banner

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan