Putin sebut penguatan persenjataan NATO bukanlah ancaman bagi Rusia

Semua negara anggota NATO diharapkan menyepakati peningkatan pengeluaran pertahanan hingga lima persen dari PDB selama dekade berikutnya.
St. Petersburg, Rusia (Xinhua/Indonesia Window) – Rusia tidak menganggap upaya penguatan persenjataan yang dilakukan oleh Pakta Pertahanan Atlantik Utara (North Atlantic Treaty Organization/NATO) sebagai ancaman terhadap keamanan nasionalnya, ujar Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis (19/6) dalam sebuah pertemuan dengan para kepala kantor berita utama dunia.
“Kami tidak memandang penguatan persenjataan NATO sebagai ancaman terhadap Federasi Rusia, karena kami sanggup menjamin keamanan kami sendiri,” tutur Putin.
Putin menekankan bahwa Rusia secara kontinu meningkatkan kemampuan militer dan pertahanannya. “Apa pun yang dilakukan oleh NATO, tentu saja, menciptakan risiko tertentu, namun kami sepenuhnya mampu meredam segala ancaman yang muncul. Tidak ada keraguan terkait hal itu,” imbuhnya.
Putin juga mempertanyakan alasan di balik peningkatan anggaran pertahanan negara-negara anggota NATO, seraya menyatakan bahwa tindakan semacam itu tidak perlu dilakukan. “Penguatan persenjataan atau peningkatan anggaran (pertahanan) hingga lima persen dari PDB oleh negara-negara (anggota) NATO tidak masuk akal,” tutur Putin.
Pernyataan Putin tersebut dilontarkan di tengah meningkatnya pembahasan di dalam NATO perihal peningkatan belanja pertahanan. Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Marco Rubio baru-baru ini mengindikasikan bahwa semua negara anggota NATO diharapkan menyepakati peningkatan pengeluaran pertahanan hingga lima persen dari PDB selama dekade berikutnya.
Laporan: Redaksi