Banner

China desak AS hentikan politisasi penelusuran asal-usul COVID-19

Sebuah tempat untuk tes COVID-19 terlihat di Times Square di New York, Amerika Serikat, pada 17 Mei 2022. (Xinhua/Wang Ying)

Sejak merebaknya COVID-19, China telah membagikan informasi dan urutan genetik virus tersebut kepada masyarakat internasional sedini mungkin.

 

Jenewa, Swiss (Xinhua/Indonesia Window) – Juru bicara (jubir) Misi China untuk Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Jenewa pada Selasa (20/5) mendesak Amerika Serikat (AS) untuk mengakhiri politisasi penelusuran asal-usul COVID-19 dan berhenti menekan organisasi-organisasi internasional.

Saat menanggapi pernyataan tidak berdasar yang dilontarkan oleh delegasi AS di Majelis Kesehatan Dunia (World Health Assembly/WHA) ke-78 yang sedang berlangsung, jubir tersebut mengatakan sangat mengherankan bahwa AS, negara yang pernah mengumumkan penarikan dirinya dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kini secara tidak berdasar menyerang negara-negara yang secara konsisten meningkatkan dukungan untuk organisasi tersebut. AS jelas telah kehilangan logika dasarnya tentang apa yang benar dan salah. China selalu menawarkan dukungan tanpa pamrih, alih-alih apa yang disebut sebagai pengaruh yang tidak semestinya, kepada WHO, kata jubir itu dalam sebuah pernyataan.

Foto yang diabadikan pada 30 Januari 2023 ini menunjukkan logo Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di markas besar WHO di Jenewa, Swiss. (Xinhua/Lian Yi)

Sang jubir menekankan bahwa sejak merebaknya COVID-19, China telah membagikan informasi dan urutan genetik virus tersebut kepada masyarakat internasional sedini mungkin. China juga menyediakan pasokan medis dan bantuan keuangan kepada WHO dan 153 negara, termasuk AS. Hal ini mencerminkan komitmen China untuk menjaga kebaikan bersama seluruh umat manusia.

China mendukung penelusuran asal-usul ilmiah yang dipimpin oleh WHO dan telah beberapa kali mengundang tim ahli WHO ke China untuk melakukan studi bersama. Upaya-upaya ini menghasilkan kesimpulan ilmiah yang otoritatif bahwa kebocoran laboratorium COVID-19 dari China “sangat tidak mungkin,” yang menunjukkan keterbukaan dan transparansi China dalam masalah ini, kata jubir tersebut.

Banner

Lebih lanjut, jubir China itu menuturkan bahwa negara-negara tertentu, dalam upaya untuk menutupi respons pandemi mereka yang buruk, telah memfitnah negara-negara lain. Manipulasi politis terhadap isu pandemi seperti ini sangat memalukan dan pasti akan gagal. AS masih berutang penjelasan yang meyakinkan kepada masyarakat internasional atas kekhawatiran yang dikemukakan oleh berbagai pihak tentang asal-usul dan penanganan pandemi di wilayahnya sendiri.

China mendesak AS untuk membagikan data kasus awal kepada WHO serta bersikap transparan mengenai Fort Detrick dan jaringan laboratorium biologinya di luar negeri. AS harus menghentikan manipulasi politik terkait penelusuran asal-usul COVID-19 dan berhenti menekan organisasi-organisasi internasional, kata jubir tersebut.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan