Banner

Rusia mulai kembali ekspor gas dari Nord Stream 1 sesuai jadwal

Nord Stream 1 yang menyumbang lebih dari sepertiga ekspor gas alam Rusia ke Uni Eropa berhenti beroperasi selama sepuluh hari menyusul pemeliharaan tahunan pada 11 Juli. (WION/YouTube/tangkapan layar)

Nord Stream 1 yang menyumbang lebih dari sepertiga ekspor gas alam Rusia ke Uni Eropa berhenti beroperasi selama sepuluh hari menyusul pemeliharaan tahunan pada 11 Juli.

 

Jakarta (Indonesia Window) – Aliran gas Rusia melalui pipa Nord Stream 1 akan dimulai kembali tepat waktu pada hari Kamis, 21 Juli, setelah selesainya pemeliharaan terjadwal, kata dua sumber yang mengetahui rencana ekspor kepada Reuters.

Nord Stream 1 yang menyumbang lebih dari sepertiga ekspor gas alam Rusia ke Uni Eropa berhenti beroperasi selama sepuluh hari menyusul pemeliharaan tahunan pada 11 Juli.

Para sumber, berbicara dengan syarat anonim karena sensitivitas masalah, mengatakan kepada Reuters pipa itu diharapkan melanjutkan operasi tepat waktu, tetapi kurang dari kapasitasnya sekitar 160 juta meter kubik (mcm) per hari.

Banner

Raksasa energi yang dikendalikan Kremlin, Gazprom, memangkas ekspor gas melalui rute tersebut hingga kapasitas 40 persen bulan lalu, dengan alasan penundaan pengembalian turbin oleh Siemens Energy di Kanada.

ekspor gas rusia
Aliran gas pipa Nord Stream 1 dari Rusia ke Jerman. (WION/YouTube/tangkapan layar)

“Mereka (Gazprom) akan kembali ke level sebelum 11 Juli,” salah satu sumber mengatakan tentang volume gas yang diharapkan mengalir melalui Nord Stream 1 mulai Kamis, 21 Juli.

Patokan kontrak bulan depan Belanda turun 3 persen dan akan dilanjutkan pada Kamis, 21 Juli.

Sebelumnya, kontrak diperdagangkan lebih tinggi setelah Wall Street Journal melaporkan bahwa Komisi Eropa tidak mengharapkan pipa untuk memulai kembali beroperasi setelah pemeliharaan. 

Gazprom dan Nord Stream 1 tidak membalas permintaan komentar pada Selasa (19/7).

Andalan

Banner

Nord Stream 1, yang mengalir di dasar Laut Baltik ke Jerman, telah menjadi fokus sejak Rusia mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari di bawah ‘operasi militer khusus’.

Barat menuduh Rusia, pengekspor gas terbesar di dunia dan pemasok minyak mentah terbesar kedua, menggunakan pasokan energinya sebagai alat pemaksaan.

Rusia telah membantah tuduhan itu, dengan mengatakan telah menjadi pemasok energi yang dapat diandalkan.

Dalam sebuah surat tertanggal 14 Juli, Gazprom menyatakan force majeure pada pasokan mulai 14 Juni, klausul hukum yang berarti tidak dapat menjamin pengiriman gas karena keadaan luar biasa. 

Surat kabar Kommersant melaporkan pada Senin (18/7), mengutip orang-orang yang mengetahui situasi tersebut, bahwa Kanada telah mengirim turbin yang dibutuhkan untuk Nord Stream 1 ke Jerman dengan pesawat pada 17 Juli setelah pekerjaan perbaikan selesai. 

Siemens Energy menolak berkomentar.

Banner

Salah satu sumber pada hari Selasa (19/7) mengatakan kepada Reuters bahwa turbin tidak mungkin dipasang kembali pada 21 Juli.

Kementerian Ekonomi Jerman mengatakan pada hari Senin (18/7) bahwa pihaknya tidak dapat memberikan rincian keberadaan turbin tersebut.

Namun, juru bicara kementerian mengatakan bahwa turbin adalah suku cadang pengganti yang dimaksudkan untuk digunakan mulai September, yang berarti ketidakhadirannya tidak dapat menjadi alasan sebenarnya untuk penurunan aliran gas sebelum pemeliharaan.

Sumber: Reuters

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan