Banner

Eksoskeleton robotik bantu aktivitas pendakian gunung dan perawatan lansia

Foto yang diabadikan pada Januari 2025 ini menunjukkan seorang staf menguji coba robot eksoskeleton di Gunung Tai di Provinsi Shandong, China timur. (Xinhua)

Robot eksoskeleton dapat mendeteksi kecepatan dan gerakan pemakainya, memberikan bantuan yang diselaraskan untuk mengurangi kelelahan dan ketegangan pada sendi.

 

Jinan, China (Xinhua/Indonesia Window) – Pada Festival Musim Semi atau Tahun Baru Imlek tahun ini, Gunung Tai di Provinsi Shandong, China timur, salah satu gunung paling ikonik di negara itu, memperkenalkan sebuah robot eksoskeleton inovatif.

Perangkat yang dapat dikenakan (wearable) dan dirancang untuk membantu aktivitas pendakian ini berhasil menarik perhatian karena kemampuannya dalam membuat pendakian yang melelahkan di Gunung Tai menjadi lebih mudah diakses dan menyenangkan, terutama bagi pengunjung yang berusia lanjut dan memiliki keterbatasan mobilitas.

“Perangkat ini benar-benar berfungsi. Begitu saya memakainya, kaki saya tidak lagi terasa sakit. Rasanya seperti ada seseorang yang menarik saya saat menanjak,” kata Li Chengde (68), seorang wisatawan dari Jinan, ibu kota provinsi Shandong, setelah mencoba perangkat tersebut.

Dikembangkan bersama oleh Taishan Cultural Tourism Group (TCTG) dan perusahaan teknologi tinggi Kenqing Technology yang berbasis di Shenzhen, eksoskeleton yang bobotnya hanya 1,8 kg ini dapat dipasang pada pinggang dan paha pemakainya. Ditenagai oleh kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), perangkat ini dapat mendeteksi kecepatan dan gerakan pemakainya, memberikan bantuan yang diselaraskan untuk mengurangi kelelahan dan ketegangan pada sendi.

Banner

Diluncurkan pada 29 Januari dengan 10 unit yang disewakan untuk operasi uji coba, perangkat ini menarik lebih dari 200 pengguna dengan tarif sewa antara 60 yuan hingga 80 yuan per penggunaan di kawasan objek wisata selama musim liburan yang berlangsung hingga 4 Februari tersebut. Separuh dari mereka yang memilih untuk menyewa perangkat tersebut adalah warga lanjut usia (lansia).

Wang Houzhe, selaku wakil ketua Partai di TCTG, mengatakan bahwa robot eksoskeleton tersebut diperkenalkan guna memungkinkan pengunjung lansia untuk merasakan keindahan gunung itu secara langsung.

“Beberapa wisatawan lansia ingin menikmati pemandangan sepanjang perjalanan, tetapi duduk di kereta gantung membatasi pandangan mereka. Dengan bantuan robot ini, mereka bisa benar-benar merasakan serunya pendakian,” ujarnya.

Pengenalan robot eksoskeleton ini telah memicu diskusi yang lebih luas tentang potensi penggunaannya dalam perawatan lansia, terutama di saat China menghadapi tantangan penuaan populasi.

robot eksoskeleton dapat mendeteksi
Gambar ini menunjukkan robot eksoskeleton yang dirancang untuk membantu aktivitas pendakian. (Xinhua)

Data terbaru menunjukkan bahwa hingga akhir 2024, jumlah penduduk berusia 60 tahun ke atas di China mencapai 310 juta jiwa, mencakup 22 persen dari total populasi negara tersebut. Persentase ini diperkirakan akan meningkat menjadi 30 persen per 2035, dengan populasi lansia melebihi 400 juta jiwa pada saat itu.

Membidik pasar perawatan lansia yang besar ini, Kenqing Technology, yang berfokus pada penelitian dan pengembangan (litbang), produksi, serta penjualan robot eksoskeleton, merilis sebuah eksoskeleton berbobot ringan yang dirancang untuk para pengguna lansia. Produk tersebut mengintegrasikan sensor canggih dan sistem kontrol gerak untuk membantu aktivitas berjalan, berlari, dan mendaki, kata Yu Yunbo, manajer umum perusahaan tersebut.

Banner

Yu menambahkan bahwa perusahaannya berencana merilis sebuah model robot baru tahun ini, dengan material yang lebih ringan, algoritma yang lebih pintar, dan kemampuan yang lebih tinggi untuk beradaptasi dengan kebutuhan fisik pengguna lansia.

Menurut estimasi, skala pasar untuk perawatan lansia pintar di China menembus 6,8 triliun yuan pada 2024.

Pemerintah China juga telah mengeluarkan kebijakan yang mendorong pengembangan perawatan lansia pintar.

Sebuah pedoman nasional untuk memajukan ekonomi perak (silver economy), yang diterbitkan pada awal 2024, mengusulkan penciptaan model baru dari perawatan lansia dan kesehatan pintar, dukungan terhadap penggunaan robot perawatan dan layanan rumah tangga cerdas, serta pengembangan industri perangkat yang dapat membantu rehabilitasi.

Bulan lalu, pedoman nasional lainnya tentang pendalaman reformasi dan pengembangan layanan perawatan lansia mengusulkan percepatan pengembangan dan penerapan teknologi perawatan lansia dan teknologi informasi.

Bi Yalei, sekretaris jenderal Asosiasi Robotika Shenzhen (Shenzhen Robotics Association), mengatakan bahwa pengembangan pasar yang didukung kebijakan diperlukan untuk mendorong penerapan robot perawatan lansia dalam skala besar dan membuat harganya menjadi lebih terjangkau. Yu pun setuju dengan penilaian tersebut.

Banner

“Penerapan teknologi-teknologi ini dalam skala besar akan menurunkan biaya, menjadikannya lebih terjangkau bagi keluarga,” kata Yu.

*1 yuan = 2.237 rupiah

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan