Banner

Jakarta (Indonesia Window) – Samsung telah menciptakan remote control televisi yang tidak memerlukan baterai, karena mampu menarik daya dengan memanen energi yang terbuang dari pancaran router Wi-Fi.

Perusahaan awalnya meluncurkan Eco Remote sebagai perangkat bertenaga surya tahun lalu.

Banner

Samsung mengatakan pada saat itu remote dapat mencegah 99 juta baterai AAA dibuang ke tempat pembuangan sampah selama tujuh tahun ke depan.

Kini, pada pameran dagang teknologi CES 2022 di Las Vegas AS, Samsung telah mengungkapkan versi baru perangkat yang mencakup antena kecil yang dapat menangkap sinyal Wi-Fi dari jarak hingga 40 meter, memungkinkannya untuk mengisi daya bahkan di ruang yang gelap.

Perusahaan asal Korea Selatan itu mengatakan akan menyertakan remote control dengan televisi baru dan peralatan rumah tangga lainnya. Namun, Samsung tidak menanggapi permintaan komentar tentang spesifikasi teknis perangkat yang tepat.

Banner

Gus Cheng Zhang dari Universitas Manchester, Inggris, mengatakan bahwa sebagian besar sinyal dari router Wi-Fi yang tidak disadap oleh laptop dan perangkat lain biasanya terbuang sia-sia.

“Mereka akan diserap di suatu tempat karena konservasi energi,” terangnya. “Kemungkinan besar ketika mereka menabrak permukaan logam, mereka akan berubah menjadi arus eddy dan kemudian diserap dan diubah menjadi panas.”

“Ini benar-benar ide yang brilian, dan contoh yang sangat baik dari pemanenan energi,” katanya tentang remote control.

Banner

Menurut dia, secara teori Anda dapat menyalakan apa pun dengan cara yang sama, meskipun itu tidak masuk akal dari sudut pandang teknik.

“Anda memiliki router yang memancarkan sinyal RF (frekuensi radio) yang kira-kira bernilai 1 watt, yang dibatasi oleh peraturan. Dan itu kebanyakan hanya kekhawatiran tentang keamanan,” katanya.

“Tidak ada batasan teknis untuk seberapa banyak daya yang dapat ditransmisikan dari router ke perangkat,” imbuhnya.

Banner

Zhang mengatakan ada aplikasi praktis untuk teknologi di ceruk tertentu, meskipun tenaga surya dapat menawarkan output serupa untuk perangkat dengan kebutuhan daya rendah dengan biaya lebih murah.

Implan medis adalah salah satu area yang masuk akal dan sebenarnya sudah digunakan, meskipun dengan frekuensi yang berbeda dengan Wi-Fi yang dapat menembus tubuh manusia dengan lebih baik.

Sumber: newscientist.com

Banner

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan