Banner

Transfer pengetahuan Whoosh capai hasil menakjubkan

Seorang masinis kereta cepat asal China (tengah) memberikan instruksi kepada masinis asal Indonesia (kanan) di dalam kabin kemudi kereta cepat di Bandung, Provinsi Jawa Barat, pada 12 September 2024. (Xinhua/Xu Qin)

Proses transfer pengetahuan antara China dan Indonesia dalam proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB), atau yang dikenal dengan Whoosh, berlangsung lebih cepat dari perkiraan, yakni hanya 1,5 tahun. Dengan demikian, tugas masinis dan teknisi kini sepenuhnya dilakukan oleh pekerja lokal.

 

Jakarta (Xinhua/Indonesia Window) – Proses transfer pengetahuan antara China dan Indonesia dalam proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB), atau yang dikenal dengan Whoosh, berlangsung lebih cepat dari perkiraan, yakni hanya 1,5 tahun. Dengan demikian, tugas masinis dan teknisi kini sepenuhnya dilakukan oleh pekerja lokal.

Sebanyak 34 masinis dan 21 teknisi lokal telah mengoperasikan seluruh perjalanan Whoosh sejak 10 April, sementara tambahan 33 masinis dan 14 teknisi menurut rencana akan mulai bertugas pada Agustus tahun ini. Mereka telah mengikuti pelatihan dari tenaga profesional China sejak Februari.

“Jika di China, proses ini memerlukan waktu hingga tiga tahun, tetapi untuk pengoperasian Whoosh hanya memerlukan waktu 1,5 tahun,” kata General Manager Corporate Secretary PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Eva Chairunisa dalam keterangannya belum lama ini.

Proses transfer pengetahuan ini dapat berjalan lebih cepat karena seluruh masinis yang terlibat telah berpengalaman sebagai masinis kereta konvensional dengan jam kerja minimal 3.000 jam atau setara 100.000 kilometer.

Banner

Meski demikian, Eva memastikan para masinis telah mengikuti pelatihan komprehensif yang mencakup teori, praktik, dan uji kompetensi. Mereka juga telah menjalani pelatihan praktik on job training (OJT) dan simulasi menggunakan kabin kereta cepat dengan pendampingan intensif oleh masinis asal China. Di akhir pelatihan, sertifikasi dari kementerian dan asesmen teknis oleh tenaga profesional China akan dilakukan.

Penumpang terlihat di Stasiun Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) Padalarang di Padalarang, Provinsi Jawa Barat, pada 29 Maret 2025. (Xinhua/Septianjar Muharam)

Dalam menjalankan tugas sehari-sehari, masinis wajib mengikuti pemeriksaan kesehatan dan konsumsi alkohol untuk memastikan mereka berada dalam kondisi tubuh yang prima dan layak mengemudikan Whoosh. Para masinis juga akan menerima evaluasi kondisi fisik dan teknis secara berkala.

Selain masinis dan teknisi kereta, posisi-posisi lainnya, seperti chief conductor, kondektur, pramugari, personel keamanan, hingga petugas kebersihan, seluruhnya telah diisi oleh pekerja lokal. Menurut Eva, ini menjadi bukti bahwa pekerja lokal kini mampu mengoperasikan moda transportasi modern dengan teknologi terbaru.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan