Maladewa gelar Program IMCTC ‘Membangun Kapasitas Imam dan Dai’

Program pelatihan bertajuk ‘Membangun Kapasitas Imam dan Dai’ tersebut menyediakan platform untuk berbagi pengalaman berkhotbah yang sukses.
Jakarta (Indonesia Window) – Program pelatihan bertajuk ‘Membangun Kapasitas Imam dan Dai’ diresmikan pada Senin, 5 Mei 2025, di ibu kota Malé Maladewa.
Diselenggarakan oleh Koalisi Militer Islam untuk Penangulangan Terorisme (IMCTC) melalui program inisiatif strategisnya ‘Wasata’, program tersebut mengumpulkan para imam, dai, dan penceramah terpilih dari seluruh Maladewa.
Peresmian program tersebut dihadiri oleh Mohammed Shaheem Ali Saeed, Menteri Urusan Islam Maladewa; Abdulla Rafiu, Menteri Olahraga; dan Mayjen Mohammed bin Saeed Al-Moghedi, Sekretaris Jenderal IMCTC.
Mohammed Shaheem Ali Saeed menyatakan dalam upacara peluncuran itu bahwa program tersebut, yang diselenggarakan oleh IMCTC bekerja sama dengan Pusat Kontra Terorisme Nasional Republik Maladewa (NCTC), merupakan inisiatif yang sangat penting untuk meningkatkan koordinasi dan kerja sama dalam memerangi terorisme dan ekstremisme.
Dia mencatat bahwa terorisme adalah penyakit ideologis yang harus dihadapi melalui kesadaran dan promosi moderasi sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.
Mohammed Shaheem Ali Saeed juga menyampaikan apresiasinya atas upaya IMCTC dalam melindungi masyarakat dari terorisme dan ideologi ekstremis.
Dia menambahkan, “Di bawah kepemimpinan Yang Mulia Presiden Dr. Mohamed Muizzu, Republik Maladewa melanjutkan upayanya untuk memerangi terorisme dan ekstremisme. IMCTC, melalui kolaborasinya dengan negara-negara anggota, mampu mencapai kemajuan yang signifikan dalam bidang ini”.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal IMCTC, Mayjen Mohammed bin Saeed Al-Moghedi menegaskan bahwa Koalisi ini didirikan dengan visi yang jelas dengan tujuan untuk mengkoordinasikan upaya internasional dan menyatukan barisan untuk memperkuat kemampuan intelektual, media, keuangan, dan militer dalam melawan terorisme.
Koalisi tersebut mengimplementasikan berbagai inisiatif yang berfokus pada peningkatan kapasitas dan pelatihan profesional guna meningkatkan kesiapan entitas yang terlibat dalam upaya kontraterorisme.
Dia menambahkan, “Meningkatkan kerja sama antar negara dan lembaga terkait, mengintensifkan upaya untuk mengembangkan mekanisme pemantauan dan pelacakan metode kelompok teroris, bertukar informasi, dan membangun kemampuan, semuanya berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman dan stabil.”
Sekretaris Jenderal tersebut lebih lanjut mencatat bahwa inisiatif ini merupakan bagian dari kerangka kerja strategis IMCTC yang lebih luas, yang mencakup 15 inisiatif utama di empat domain intinya, yaitu ideologi, media, kontra pendanaan teroris, dan militer.
Melalui upaya-upaya ini, Koalisi berencana memberikan 90 program pelatihan dan 20 inisiatif berbasis kesadaran dan pengetahuan di seluruh negara anggotanya, yang semuanya bertujuan untuk membangun kemampuan yang lebih kuat dalam memerangi terorisme.
Program lima hari ini mencakup serangkaian kuliah dan lokakarya yang berfokus pada metode propaganda yang digunakan oleh kelompok-kelompok ekstremis, dasar-dasar berbicara di depan umum yang berdampak, keterampilan komunikasi, dan konsep moderasi dan keseimbangan.
Program tersebut juga menyediakan platform untuk berbagi pengalaman berkhotbah yang sukses.
Laporan: Redaksi