Banner

Tim ilmuwan berhasil rakit genom gandum telomer-ke-telomer pertama di dunia

Sejumlah ilmuwan mengamati pertumbuhan tanaman gandum di Institut Ilmu Pertanian Tingkat Lanjut (Institute of Advanced Agricultural Sciences/IAAS) Universitas Peking di Weifang, Provinsi Shandong, China timur, pada 25 Maret 2025. (Xinhua/IAAS)

Perakitan genom telomer-ke-telomer (telomere-to-telomere/T2T) pertama di dunia untuk gandum roti heksaploid berhasil dilakukan, dengan menggunakan teknologi pengurutan mutakhir dan beberapa pendekatan algoritmis.

 

Beijing, China (Xinhua/Indonesia Window) – Tim ilmuwan berhasil menyelesaikan perakitan genom telomer-ke-telomer (telomere-to-telomere/T2T) pertama di dunia untuk gandum roti heksaploid, menandai sebuah terobosan besar dalam penelitian genom gandum.

Para ilmuwan telah lama memfokuskan penelitian pada gandum untuk meningkatkan hasil dan kualitasnya. Namun, karakteristik genom gandum yang sangat kompleks menimbulkan tantangan dalam penelitian yang mendalam maupun upaya pemuliaan.

Dipimpin oleh Institut Ilmu Pertanian Tingkat Lanjut (Institute of Advanced Agricultural Sciences/IAAS) Universitas Peking, sebuah tim ilmuwan berhasil merakit genom T2T gandum heksaploid menggunakan teknologi pengurutan mutakhir dan beberapa pendekatan algoritmis. Temuan ini telah dipublikasikan dalam jurnal Nature Genetics.

Gambar mikroskopis yang bersumber dari tim peneliti dari Institut Ilmu Pertanian Tingkat Lanjut (Institute of Advanced Agricultural Sciences/IAAS) Universitas Peking ini menunjukkan kromosom gandum yang diabadikan oleh tim tersebut pada 25 Maret 2024. (Xinhua/IAAS)

Dibandingkan versi sebelumnya, perakitan genom ini membuat kemajuan yang signifikan dalam hal kelengkapan, kontinuitas, dan akurasi, sehingga membangun fondasi yang kuat untuk penelitian genomik fungsional. Pencapaian ini memberikan dukungan ilmiah yang kuat bagi strategi ketahanan pangan nasional, kata salah satu peneliti senior dalam penelitian ini, Deng Xing Wang.

Banner

Rangkaian genom yang lengkap itu berfungsi sebagai peta terperinci yang, untuk pertama kalinya, memungkinkan resolusi yang jelas dari daerah-daerah yang sangat kompleks di dalam genom gandum. Selain itu, identifikasi 34.120 gen baru dengan tingkat kepercayaan tinggi telah membuka jalan baru untuk pemuliaan gandum yang tahan penyakit dan berbagai inisiatif penelitian lainnya.

Pencapaian ini tidak hanya memperdalam pemahaman tentang struktur genom gandum dan mekanisme evolusi, tetapi juga membangun sebuah paradigma untuk menganalisis genom tanaman poliploid yang kompleks lainnya, lanjut Deng.

Dengan memanfaatkan genom referensi berkualitas tinggi ini, para ilmuwan akan dapat mengidentifikasi secara lebih tepat gen-gen kunci yang berkaitan dengan hasil panen, kualitas, dan ketahanan terhadap penyakit, sehingga membuka jalan bagi terobosan revolusioner dalam peningkatan varietas gandum, ujarnya.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan