Banner

NATO diminta hentikan fitnah tak berdasar tentang China soal Ukraina

Sejumlah orang memprotes keputusan Swedia mengajukan permohonan untuk bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Stockholm, Swedia, pada 16 Mei 2022. (Xinhua/Wei Xuechao)

Penyelesaian krisis Ukraina didukung oleh China yang selalu berpihak pada perdamaian, dengan negara ini mengambil posisi yang objektif dan adil, serta berupaya secara aktif untuk mendukung pembicaraan damai.

 

Beijing, China (Xinhua) – China pada Rabu (22/2) mendesak Pakta Pertahanan Atlantik Utara (North Atlantic Treaty Organization/NATO) untuk menghentikan spekulasi tak berdasar dan fitnah tentang negara itu terkait masalah Ukraina, meninggalkan mentalitas Perang Dingin berupa permainan menang-kalah (zero sum) dan konfrontasi blok, serta benar-benar melakukan sesuatu yang mendukung perdamaian dan stabilitas Eropa maupun global.

Banner

Juru Bicara (Jubir) Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) China Wang Wenbin menyampaikan komentar tersebut saat menanggapi pernyataan Sekretaris Jenderal (Sekjen) NATO Jens Stoltenberg baru-baru ini bahwa anggota-anggota NATO “juga semakin khawatir bahwa China kemungkinan berencana memberikan dukungan mematikan untuk perang Rusia.”

Wang mengatakan bahwa terkait masalah Ukraina, China selalu berpihak pada perdamaian. China telah mengambil posisi yang objektif dan adil, serta berupaya secara aktif untuk mendukung pembicaraan damai untuk penyelesaian krisis Ukraina.

Diketahui bahwa negara-negara NATO, termasuk Amerika Serikat (AS), adalah sumber persenjataan terbesar bagi medan perang di Ukraina, namun mereka tetap mengeklaim bahwa China kemungkinan memasok senjata ke Rusia. Ini adalah trik yang kerap digunakan dan terekspos segera setelah krisis Ukraina pecah, ujar Wang.

Banner

Wang mengatakan bahwa NATO mengeklaim pihaknya sebagai aliansi pertahanan regional, tetapi NATO mengabaikan masalah keamanan pihak lain, dan terus-menerus berusaha untuk menjangkau area di luar zona dan ruang lingkup pertahanan tradisionalnya, serta memicu perpecahan dan ketegangan. “Apa peran yang dimainkan NATO dalam krisis Ukraina? Seluruh dunia pasti tahu jawabannya.”

“Kami mendesak NATO untuk menghentikan spekulasi tak berdasar dan fitnah tentang China terkait masalah Ukraina, meninggalkan mentalitas Perang Dingin berupa permainan menang-kalah dan blok konfrontasi, berhenti memicu antagonisme dan melakukan provokasi, serta benar-benar melakukan sesuatu yang mendukung perdamaian dan stabilitas Eropa maupun global,” katanya.

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan