Banner

Carlsberg laporkan penjualan Coca-Cola di Denmark turun, dampak boikot terhadap produk AS

Sejumlah pengunjung berjalan melewati logo Coca-Cola di World of Coca-Cola di Atlanta, Negara Bagian Georgia, Amerika Serikat, pada 23 Oktober 2024. (Xinhua/Liu Yanan)

Penurunan penjualan Coca-Cola di Denmark menurun, dikaitan dengan tren aksi boikot lokal terhadap merek-merek Amerika Serikat, yang dipicu oleh ketegangan politik.

 

Oslo, Norwegia (Xinhua/Indonesia Window) – Produsen bir Denmark, Carlsberg, pada Selasa (29/4) melaporkan penurunan penjualan Coca-Cola di Denmark, mengaitkan tren penurunan ini dengan aksi boikot lokal terhadap merek-merek Amerika Serikat (AS) yang dipicu oleh ketegangan politik.

“Volume (penjualan) Coca-Cola kami sedikit menurun di Denmark,” kata CEO Carlsberg Jacob Aarup-Andersen dalam earnings call menyusul hasil kuartal pertama (Q1) perusahaan itu. “Ada aksi boikot konsumen terhadap merek-merek AS, dan pasar (Coca-Cola) ini adalah satu-satunya pasar di mana kami melihat dampak boikot hingga sebesar itu.”

Orang-orang berpartisipasi dalam aksi unjuk rasa di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Kopenhagen, ibu kota Denmark, pada 29 Maret 2025. Ratusan pengunjuk rasa di ibu kota Denmark, Kopenhagen, dan Kota Aarhus berdemonstrasi pada hari itu, menyuarakan penentangan keras terhadap pernyataan dan tindakan pemerintah AS baru-baru ini mengenai Greenland. (Xinhua/Liu Zhichao)

Boikot tersebut bermula dari ketidaksenangan terhadap ancaman Presiden AS Donald Trump yang ingin mengakuisisi Greenland, sebuah wilayah otonom di Kerajaan Denmark. Sejak dilantik pada awal tahun ini, Trump telah berulang kali menyatakan keinginannya untuk menguasai Greenland. Pada Maret, dia mengatakan di hadapan Kongres AS bahwa Amerika “akan mendapatkannya (Greenland) dengan cara apa pun.” Pernyataan Trump itu memicu kemarahan yang meluas di Denmark.

Keanggotaan di grup Facebook berbahasa Denmark yang dinamai ‘Boykot varer fra USA’ (Boikot barang dari AS) melonjak menjadi 95.000 orang setelah pernyataan Trump tersebut.

Banner

Pada saat yang sama, penjualan merek lokal Jolly Cola melonjak, karena konsumen Denmark semakin memilih alternatif produk lokal. Jaringan supermarket Rema 1000 melaporkan bahwa volume penjualan Jolly Cola pada Maret naik 13 kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu, papar lembaga penyiaran Denmark, DR.

Foto menunjukkan logo produsen bir Denmark, Carlsberg. (Xinhua/Carlsberg)

Meskipun penjualan Coca-Cola menurun, Aarup-Andersen mengatakan dampak keseluruhan pada kinerja Carlsberg tidak signifikan.

Carlsberg memegang lisensi untuk mengemas ke botol dan menjual produk-produk Coca-Cola di Denmark, termasuk Fanta, Sprite, dan Schweppes. Carlsberg juga mendistribusikan produk-produk Pepsi di beberapa negara Eropa lainnya, tetapi tidak melihat adanya pemboikotan serupa.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan