Banner

Pemimpin berperan 45 persen dalam kehumasan

Pertunjukan drama musikal “Cinta Sejati” dipersembahkan oleh siswa LSBA di The Amani Palladium Theatre, LSPR Transpark Juanda Bekasi. Pertunjukan drama musikal merupakan salah satu cara yang diyakini dapat menjadi sarana yang efektif untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat. (LSPR)

Jakarta (Indonesia Window) – Seseorang yang memiliki profesi kehumasan (hubungan masyarakat) harus mampu membangun pemahaman dan ketertarikan publik mengenai sebuah organisasi, kata Direktur London School of Public Relations (LSPR) Jakarta, Prita Kemal Gani.

“Seseorang yang berprofesi kehumasan harus mampu mengelola dan memelihara citra, serta mendistribusikan pesan yang benar kepada masyarakat umum dan publik yang disasarnya,” kata Prita Kemal Gani dalam pernyataanya yang diterima Indonesia Window di Jakarta, Rabu.

Banner

Prita Kemal Gani yang juga pendiri LSPR tersebut menambahkan, menurut sebuah survei reputasi seorang pemimpin menduduki 45 persen keberhasilan dalam menjalankan kehumasan pada sebuah organisasai diikuti oleh staf, logo dan produk.

“Inilah pentingnya memiliki pemimpin yang baik,” kata Prita pada seminar dalam kerangka ASEAN SPOT yang diselenggarakan oleh ASEAN PR Network yang berkolaborasi dengan Pusat Kajian Bisnis Kreative ASEAN LSPR (Centre for ASEAN Creativepreneurship Studies) di Bekasi, Jawa Barat pada 30 September 2019.

Acara tersebut juga dihadiri oleh beberapa pembicara antara lain Kepala Bagian Publikasi, Liputan dan Dokumentasi Pemprov Jawa Barat, Fajar Ginanjar yang mewakili Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil.

Banner

Senada dengan apa yang disampaikan oleh Prita Kemal Gani, Fajar Ginanjar mengatakan, menjadi seorang Humas adalah sebuah tantangan besar dan ibadah karena ada tuntutan untuk memberikan informasi yang baik untuk menciptakan kehidupan ber-negara yang aman dan damai melalui program-program yang telah dipersiapkan.

ASEAN SPOT (Socialize, Promote, Optimize dan Transform) selalu menghadirkan tema yang berbeda-beda. “PR and The Art of Branding” dipilih menjadi tema pada series ke-6 karena saat ini branding (pencitraan) merupakan salah satu hal yang penting baik bagi tujuan personal maupun sebuah organisasi atau kelompok.

ASEAN SPOT adalah sebuah platform creative-networking hasil kolaborasi ASEAN PR Network (APRN) dan LSPR Centre for ASEAN Creativepreneurship Studies (CACS) yang dimulai sejak September 2018.

Banner

Pada penyelenggaraan seminar sebelumnya ASEAN SPOT menghadirkan pembicara dengan berbagai macam latar belakang seperti; Justin Green selaku president of Global Alliance for Public Relations and Communications Management PR Institute of Ireland, H.E. Kim Chang- Beom Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia, Livi Zheng sebagai seorang Sutradara film Hollywood asal Indonesia hingga Jusuf Hamka, seorang pebisnis asal Indonesia.

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan