Trump ancam sanksi pembeli minyak Iran usai putaran pembicaraan berikutnya ditunda

Pembeli minyak atau petrokimia dalam jumlah berapa pun dari Iran akan segera dikenai sanksi sekunder dari Amerika Serikat.
Los Angeles, Amerika Serikat (Xinhua/Indonesia Window) – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali melancarkan tekanan terhadap Iran pada Kamis (1/5), dengan mengatakan setiap negara atau orang yang membeli minyak atau petrokimia dari Iran akan segera dikenai sanksi oleh AS, setelah pembicaraan tidak langsung antara kedua negara ditunda.
“Semua pembelian Minyak Iran, atau produk Petrokimia, harus dihentikan, SEKARANG! Setiap Negara atau individu mana pun yang membeli MINYAK atau PETROKIMIA dalam jumlah berapa pun dari Iran akan segera dikenai Sanksi Sekunder,” tulis Trump di Truth Social.
“Mereka tidak akan diizinkan untuk berbisnis dengan Amerika Serikat dengan cara, bentuk, atau wujud apa pun. Terima kasih atas perhatian Anda terhadap masalah ini,” tambahnya.
Trump menerapkan apa yang dia sebut sebagai kampanye ‘tekanan maksimum’ terhadap Iran sejak menjabat pada Januari, termasuk sanksi yang lebih keras terhadap ekspor minyak dan ancaman aksi militer.
Komentar Trump dilontarkan setelah juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Esmaeil Baghaei pada Kamis mengatakan bahwa putaran keempat pembicaraan nuklir tidak langsung antara Iran dan AS, yang dijadwalkan pada Sabtu (3/5) di Roma, telah ditunda atas usulan mediator Oman.
Baghaei menegaskan kembali tekad Iran untuk menggunakan diplomasi dalam melindungi kepentingan negara yang “sah dan legal” serta untuk mengakhiri sanksi dan tekanan ekonomi terhadap Iran.
Sebelumnya pada hari itu, Menteri Luar Negeri Oman Sayyid Badr bin Hamad Al Busaidi mengumumkan di platform media sosial X bahwa putaran keempat pembicaraan Iran-AS yang sebelumnya dijadwalkan pada Sabtu ditunda karena “alasan logistik,” seraya menambahkan, “Tanggal baru akan diumumkan setelah disepakati bersama.”
Laporan: Redaksi