Pembangkit listrik pumped-storage yang sedang dibangun di Provinsi Qinghai, China barat laut, diperkirakan akan membantu memangkas konsumsi batu bara standar sekitar 1,82 juta ton dan mengurangi emisi karbon dioksida sekitar 4,55 juta ton per tahun.
Xining, China (Xinhua) – Provinsi Qinghai di China barat laut pada Ahad (6/8) memulai pembangunan sebuah pembangkit listrik pumped-storage dengan kapasitas penyimpanan energi maksimum sekitar 20 juta kilowatt-jam (kWh), menambah jumlah proyek penting di sebelah barat China, yang kaya akan sumber daya energi bersih.
Pembangkit listrik itu merupakan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang memanfaatkan listrik untuk memompa air ke tempat yang lebih tinggi untuk disimpan, kemudian melepaskannya guna menghasilkan listrik saat pasokan listrik tidak mencukupi.
Dengan total investasi senilai hampir 16 miliar yuan, proyek yang terletak di wilayah Guinan, Qinghai, itu diperkirakan akan menjadi pembangkit listrik pumped-storage dengan kapasitas terpasang terbesar di China barat.
Total kapasitas terpasang pembangkit listrik baru itu dapat mencapai 2,8 juta kilowatt. Saat dioperasikan, pembangkit listrik tersebut diperkirakan akan membantu memangkas konsumsi batu bara standar sekitar 1,82 juta ton dan mengurangi emisi karbon dioksida sekitar 4,55 juta ton per tahun.
Kapasitas terpasang energi baru di Qinghai diperkirakan akan melampaui 100 juta kilowatt per 2030 mendatang.
*1 yuan = 2.110 rupiah
Laporan: Redaksi