Banner

Feature – Pameran Foto Pers Dunia 2025: Pentingnya kebebasan pers di Indonesia

Para pengunjung mengamati koleksi foto yang dipajang pada Pameran Foto Pers Dunia 2025, di Pontianak, Kalimantan Barat, Ahad (5/10/2025). (Indonesia Window)

Pameran Foto Pers Dunia 2025 angkat isu kebebasan pers dan kekuatan jurnalisme visual.

 

Pontianak, Kalimantan Barat (Indonesia Window) – Pameran Foto Pers Dunia 2025 menampilkan foto jurnalisme dan fotografi dokumenter terbaik dunia dengan menyoroti pentingnya kebebasan pers dan mendukung para fotografer serta memperkenalkan literasi visual kepada khalayak yang lebih luas.

Diselenggarakan oleh Erasmus Huis, Kedutaan Besar Belanda di Indonesia, pameran berlangsung di Port 99, Pontianak, mulai 3 Oktober hingga 1 November 2025 serta di Pusat Kebudayaan dan Perpustakaan Belanda di Jakarta, Indonesia, tersebut mulai 25 November hingga 24 Desember.

Erasmus Huis bangga kembali mendukung pameran World Press Photo, sebuah acara yang telah berperan penting dalam membentuk dan menginspirasi generasi jurnalis foto di Indonesia.

“Dengan menghadirkan pameran di Pontianak itu untuk pertama kalinya, kami dapat terhubung dengan khalayak yang lebih luas dan terlibat dalam percakapan baru seputar karya tersebut,” ujar Direktur Erasmus Huis, Nicolaas de Regt, yang membuka acara tersebut, Ahad.

Banner

Pameran itu menggarisbawahi kekuatan kebebasan pers dan menjadi pengingat bagi kita untuk memandang dunia dengan lebih welas asih dan empati, katanya.

Pameran tersebut menekankan pentingnya dialog global dan mendorong pemahaman serta percakapan lintas budaya tentang isu-isu paling mendesak di dunia.

Foto-foto pemenang menceritakan kisah tentang dampak perang di Gaza, perjuangan migrasi, dan krisis iklim.

Foto-foto tersebut menghubungkan kita dengan perjuangan, harapan, dan ketahanan masyarakat di seluruh dunia.

Tahun ini, fotografer Indonesia Mas Agung Wilis Yudha Baskoro memenangkan kategori tunggal untuk wilayah Asia Tenggara dan Oseania, untuk fotonya yang berjudul ‘Dampak Penambangan Nikel di Pulau Halmahera’.

Tahun 2025 juga menandai peringatan 70 tahun World Press Photo. Tonggak sejarah tersebut mencerminkan pengalaman fotografi yang kuat dan penceritaan yang memikat selama bertahun-tahun.

Banner

“Peringatan ini tidak hanya menawarkan momen refleksi, tetapi juga kesempatan untuk belajar dari masa lalu dan terus berkembang dengan tujuan dan integritas,” ungkap Direktur Eksekutif World Press Photo, Joumana El Zein Khoury.

Pada 5 Oktober 2025, pameran foto tersebut dihadiri oleh sejumlah pengunjung termasuk Renold Naiggolan, seorang karyawan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) di Pontianak.

Menurut Renold, pameran foto tersebut sangat menarik karena kegiatan tersebut dapat memberi cerita dan informasi tentang kondisi dari berbagai negara, terutama di daerah-daerah konflik.

“Bagi saya dan mungkin juga anak-anak muda yang lainnya yang punya kepedulian pada isu-isu lingkungsn dan masalah ekonomi serta krisis iklim, pameran foto ini sangat menarik karena kegiatan ini antara lain membahas masalah-masalah di Amazin dan konflik di Timur Tengah,” kata Renold.

Pameran foto semacam itu, menurut Renold, sebaiknya juga dapat menarik perhatian orang tua yang akan membawa anak-anaknya ke acara seperti itu dalam upaya edukasi tentang hal-hal yang ditampilkan di kegiatan tersebut.

“Pameran seperti itu juga sebaiknya dapat digelar di tempat-tempat yang ramai seperti di kampus-kampus yang mempunyai ruangan tempat kegiatan-kgiatan besar seoerti pameran,” kata Renold.

Banner

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan