Banner

Palestina akan serahkan peluru yang tewaskan Shireen Abu Akleh kepada otoritas AS

Upacara pemakaman wartawan Shireen Abu Akleh di Yerusalem, Palestina pada Jumat (13/5/2022). (Global News/YouTube/tangkapan layar)

“Kami setuju untuk mentransfer peluru ke Amerika untuk diperiksa,” kata Akram al-Khatib, Jaksa Agung Otoritas Palestina.

 

Jakarta (Indonesia Window) – Otoritas Palestina akan menyerahkan peluru yang menewaskan jurnalis terkemuka Palestina-Amerika Shireen Abu Akleh kepada pihak berwenang AS untuk pemeriksaan forensik, kata seorang pejabat Palestina, Sabtu (2/7).

Abu Akleh terbunuh pada 11 Mei ketika sedang meliput serangan militer Israel di Jenin di Tepi Barat, yang merupakan wilayah pendudukan penjajah Israel.

Otoritas Palestina menegaskan bahwa wartawan yang bekerja untuk saluran berbahasa Arab Al Jazeera selama 25 tahun itu telah ditembak oleh seorang tentara Israel dalam “pembunuhan yang disengaja.”

Banner

Israel telah membantah tuduhan itu dan mengatakan sedang melanjutkan penyelidikannya sendiri. Padahal, pada 24 Juni lalu Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan bahwa temuannya menunjukkan, peluru yang menewaskan Abu Akleh pada 11 Mei ditembakkan oleh tentara Israel.

Israel mengatakan, tidak dapat menentukan apakah Abu Akleh ditembak secara tidak sengaja oleh seorang tentara Israel atau oleh seorang militan Palestina selama baku tembak, tanpa memeriksa peluru untuk melihat apakah peluru itu cocok dengan senjata militer Israel.

“Kami setuju untuk mentransfer peluru ke Amerika untuk diperiksa,” Akram al-Khatib, Jaksa Agung Otoritas Palestina, mengatakan kepada Reuters tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Temuan

Hasil penyelidikan PBB yang diumumkan pada 24 Juni menunjukkan bahwa saat peristiwa penembakan terhadap Abu Akleh, tujuh wartawan tiba di pintu masuk barat kamp pengungsi Jenin segera setelah pukul 06.00 pagi waktu setempat.

Sekitar pukul 06.30 pagi, ketika empat jurnalis berbelok ke jalan tertentu, “beberapa peluru yang tampaknya sangat terarah ditembakkan ke arah mereka dari arah pasukan keamanan Israel.”

Banner

“Satu peluru melukai Ali Sammoudi di bahu, sementara satu peluru lagi mengenai kepala Abu Akleh dan menewaskannya seketika,” sebut laporan penyelidikan PBB.

Kepala hak asasi manusia PBB Michelle Bachelet telah mendesak Israel untuk membuka penyelidikan kriminal atas pembunuhan Abu Akleh dan semua pembunuhan lainnya oleh pasukan Israel di Tepi Barat dan dalam konteks operasi penegakan hukum di Gaza.

Sumber: Reuters; AFP

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan