Banner

AS alami musim panas terpanas keempat dalam sejarah

Seorang pesepeda menyejukkan diri di sebuah air mancur di Georgetown Waterfront di Washington DC, Amerika Serikat, pada 19 Juni 2024. (Xinhua/Aaron Schwartz)

Musim panas 2024 mengukir posisinya dalam sejarah sebagai musim panas terpanas keempat di Amerika Serikat (AS).

 

Sacramento, Amerika Serikat (Xinhua/Indonesia Window) – Saat warga Amerika mencari perlindungan dari sengatan suhu terik, musim panas 2024 mengukir posisinya dalam sejarah sebagai musim panas terpanas keempat di Amerika Serikat (AS), demikian menurut laporan dari Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional (National Oceanic and Atmospheric Administration/NOAA) AS yang dipublikasikan pada Selasa (10/9).

Suhu rata-rata di seluruh wilayah daratan utama Amerika Serikat (contiguous United States) pada musim panas meteorologis (Juni hingga Agustus) melonjak hingga 23,2 derajat Celsius, 1,4 derajat di atas rekor rata-rata. Cuaca panas yang luar biasa ini menyebabkan banyak kota memecahkan rekor suhu tertinggi sepanjang masa, memberikan gambaran gamblang tentang iklim yang memanas.

“Arizona, California, Florida, Maine, dan New Hampshire mengalami musim panas terpanas dalam sejarah mereka,” ungkap laporan NOAA. Cuaca panas terasa sangat menyengat di daerah perkotaan, dengan Phoenix dan Arizona mengalami suhu musim panas rata-rata 37,2 derajat Celsius.

Suhu yang sangat terik itu tidak hanya terjadi di 48 negara bagian di daratan utama Amerika. Dalam sebuah fenomena yang luar biasa, Bandar Udara Deadhorse di Alaska mencatatkan suhu 31,7 derajat Celsius pada 6 Agustus, memecahkan rekor suhu tertinggi sepanjang masa yang dicatat pada Juli 2016. Angka ini juga menandai suhu tertinggi di sebelah utara garis lintang 70 derajat Alaska.

Sementara beberapa wilayah bergulat dengan panas yang menyengat, wilayah lainnya menghadapi fenomena cuaca ekstrem.

Tiga sistem tropis berdampak pada AS pada Agustus saja, termasuk Badai Debby yang mendarat di Florida dan South Carolina, dan Badai Tropis Ernesto yang menyebabkan banjir dahsyat dan pemadaman listrik di Puerto Riko.

Dampak musim panas yang terik ini telah meluas melampaui musim itu sendiri. Data NOAA menunjukkan bahwa delapan bulan pertama 2024 menduduki peringkat kedua sebagai tahun terpanas hingga saat ini dalam catatan iklim selama 130 tahun. Suhu rata-rata AS dari Januari hingga Agustus mencapai 13,8 derajat Celsius, 1,7 derajat di atas rata-rata abad ke-20.

Saat masyarakat di seluruh negara itu terus beradaptasi dengan pola iklim yang berubah-ubah, data dari musim panas ini menjadi pengingat keras tentang dampak pemanasan global yang sedang berlangsung. Dengan beberapa bulan tersisa di tahun ini, 2024 berpotensi menjadi salah satu tahun terpanas dalam sejarah di AS.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Banner

Iklan