Menlu RI, Menlu Arab Saudi bahas kerja sama bilateral di WEF

Menlu Arab Saudi dan Menlu RI telah membahas kerja sama bilateral di sela-sela pertemuan Forum Ekonomi Dunia (WEF) yang berlansung pada 20-24 Januari 2025 di Davos, Swiss.
Jakarta (Indonesia Window) – Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Sugiono, dan Menlu Arab Saudi, Pangeran Faisal Bin Farhan Al Saud, telah membahas kerja sama bilateral di sela-sela pertemuan Forum Ekonomi Dunia (WEF) yang berlansung pada 20-24 Januari 2025 di Davos, Swiss.
Selain membahas kerja sama bilateral, kedua menteri juga membicarakan rencana kunjungan kenegaraan Presiden RI Prabowo Subianto ke Riyadh, Arab Saudi, serta rencana kunjungan Menlu Arab Saudi ke Indonesia.
Menlu RI dan Menlu Arab Saudi juga membicarakan perkembangan situasi di Palestina.
Menlu RI menyampaikan dukungan bagi kesepakatan gencatan senjata di Gaza, dan menekankan pentingnya implementasi kesepakatan gencatan secara menyeluruh demi menghentikan jatuhnya korban jiwa di Gaza.
Pertemuan Menlu Sugiono dengan Pangeran Faisal Bin Farhan Al Saud di sela-sela WEF 2025 merupakan pertemuan bilateral pertama kedua menteri sejak Menlu Sugiono dilantik pada Oktober 2024.
Pada kesempatan terpisah Menlu Sugiono juga telah bertemu dengan Menteri Luar Negeri Finlandia, Elina Valtonen, di sela-sela pertemuan WEF 2025 di Davos-Klosters, Swiss (22/1). Ini merupakan pertemuan pertama bagi Menlu kedua negara.

“Saya menyambut baik dukungan Finlandia untuk memperkuat kerja sama ekonomi dengan Indonesia, termasuk dukungan penyelesaian negosiasi Free Trade Agreement (FTA/Perjanjian Perdagangan Bebas/FTA) Indonesia dengan Uni Eropa,” ujar Menlu Sugiono.
Dalam pertemuan tersebut, Menlu menyampaikan harapannya agar kemitraan kedua negara dapat semakin diperkuat, khususnya di sektor ekonomi, kesehatan, infrastruktur digital, dan energi.
Dia juga menyambut baik keinginan Finlandia untuk mempererat kerja sama dengan ASEAN, termasuk finalisasi proses aksesi Finlandia ke Treaty of Amity and Cooperation in Southeast Asia (TAC/ Perjanjian Persahabatan dan Kerja Sama di Asia Tenggara.
Pertemuan tersebut juga membahas perkembangan situasi global, termasuk situasi di Ukraina.
Menlu Valtonen yang menyampaikan kekhawatiran Finlandia atas perang di Ukraina yang terus berlanjut memaparkan upaya Finlandia dalam mendorong perdamaian di Ukraina, termasuk dalam kerangka Keketuaan Finlandia di Organization for Security and Co-operation in Europe (OSCE/ Organisasi untuk Keamanan dan Kerja sama di Eropa) tahun ini.
Kepada Valtonen, Sugiono juga memohon dukungan Finlandia untuk mewujudkan solusi dua negara dan perdamaian di Palestina, dan menekankan pentingnya membangun kembali Gaza serta dukungan bagi UNRWA (the United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East/Lembaga Pekerjaan dan Pemulihan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat)
Menutup pertemuan, Menlu Sugiono menyampaikan apresiasi atas dukungan Finlandia bagi proses aksesi keanggotaan Indonesia di OECD (the Organization for Economic Co-operation and Development/ Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan).
Indonesia dan Finlandia yang memperingati 70 tahun hubungan diplomatik pada 2024 merupakan mitra yang berkolaborasi pada berbagai kerja sama bilateral dan multilateral.
Laporan: Redaksi