Studi: Kasus kanker pada wanita naik di negara yang dilanda panas ekstrem

Meningkatnya suhu di negara-negara Timur Tengah dan Afrika Utara selama dua dekade terakhir berdampak pada naiknya angka kematian akibat kanker di kalangan wanita.
New York City, Amerika Serikat (Xinhua/Indonesia Window) – Seiring dengan meningkatnya suhu di negara-negara Timur Tengah dan Afrika Utara selama dua dekade terakhir, angka kematian akibat kanker di kalangan wanita juga meningkat, menurut sebuah studi baru di kawasan yang sangat rentan terhadap panas ekstrem.
Temuan awal, yang dipublikasikan pada Selasa (27/5) di jurnal Frontiers in Public Health, menambah jumlah penelitian yang terus berkembang mengenai dampak perubahan suhu dan iklim terhadap kesehatan, menurut laporan The Washington Post.
Para ilmuwan mengamati kasus kanker payudara, ovarium, rahim, dan serviks pada wanita di 17 negara dan menemukan apa yang mereka sebut sebagai peningkatan kasus dan kematian yang kecil namun signifikan. Korelasi tersebut, menurut para penulis, muncul karena perubahan iklim meningkatkan paparan risiko kanker melalui peningkatan radiasi ultraviolet dan polutan udara.
Penipisan ozon dapat berarti lebih banyak paparan radiasi UV, kata para peneliti. Suhu yang lebih tinggi juga dapat menyebabkan kekeringan dan kebakaran hutan, yang dapat menyebabkan polusi.
“Hal ini dapat meningkatkan paparan terhadap berbagai macam agen yang terkait dengan risiko kanker,” ujar Irina Stepanov, seorang profesor kesehatan masyarakat sekaligus anggota Pusat Kanker Masonik Universitas Minnesota, sebagaimana dikutip.
Laporan: Redaksi