Kualitas Udara di New Delhi kian buruk, otoritas India kembali terapkan pembatasan lebih ketat

Kualitas udara Delhi termasuk salah satu yang paling tercemar di dunia.Selain konstruksi yang sedang merajalela, aktivitas industri dan lalu lintas kendaraan menjadi kontributor utama terhadap polusi udara di kota tersebut.
New Delhi, India (Xinhua/Indonesia Window) – Di tengah kualitas udara yang memburuk di ibu kota India, pemerintah federal negara itu pada Rabu (15/1) kembali menerapkan pembatasan yang lebih ketat di bawah Rencana Aksi Respons Bertingkat (Graded Response Action Plan/GRAP) Tahap-IV di Delhi dan Wilayah Ibu Kota Nasional (National Capital Region/NCR).
Komisi Pengendali Kualitas Udara (Commission for Air Quality Management/CAQM) NCR dan Wilayah Sekitarnya memutuskan untuk menerapkan semua aksi yang tercakup di dalam Tahap-III (kualitas udara buruk di Delhi) dan juga Tahap-IV (kualitas udara ‘buruk+’ di Delhi) dalam skema GRAP yang masih berlaku. Penerapan semua aksi ini langsung berlaku sebagai tambahan dari aksi Tahap-I dan II yang sudah diterapkan.
“Semua aksi di dalam skema GRAP harus diterapkan, dipantau, dan dievaluasi oleh semua lembaga terkait di seluruh NCR guna memastikan tingkat Indeks Kualitas Udara (Air Quality Index/AQI) tidak memburuk lebih jauh lagi. Semua lembaga pelaksana diharapkan mengawasi secara ketat dan mengintensifkan langkah-langkah yang ada di dalam skema GRAP. Masyarakat diminta untuk benar-benar mematuhi aturan layanan yang ada di dalam GRAP,” demikian bunyi perintah yang dirilis oleh CAQM.
Dalam perintah tersebut, CAQM memaparkan bahwa AQI di Delhi, yang berada di angka 275 pada Selasa (14/1), melonjak tajam ke angka 386 pada Rabu akibat kondisi kabut tebal dan suhu rendah yang menyebabkan “terlalu rendahnya ketinggian pencampuran dan koefisien ventilasi untuk menghalau polutan.”
CAQM menjelaskan bahwa AQI naik menjadi 396 pada pukul 18.00 waktu setempat dan berpotensi melampaui angka 400.
CAQM mencabut pembatasan Tahap-III pada Minggu (12/1) setelah AQI di Delhi membaik berkat hujan.
Pemberlakuan kembali pembatasan di Delhi-NCR diterapkan sesuai arahan Mahkamah Agung India yang dikeluarkan pada Desember 2024. Arahan tersebut mengamanatkan eskalasi aksi GRAP sesegera mungkin jika AQI melampaui ambang batas kritis.
Sementara itu, kabut tebal menyelimuti beberapa bagian NCR pada Rabu pagi waktu setempat sehingga mengaburkan jarak pandang. Sejumlah laporan menyebutkan bahwa enam penerbangan dialihkan, lebih dari 300 penerbangan tertunda, dan beberapa keberangkatan ditunda sementara di bandara Delhi pada Rabu pagi itu lantaran kondisi jarak pandang sangat rendah sehingga berdampak pada operasional.
Kualitas udara Delhi termasuk salah satu yang paling tercemar di dunia.
Selain konstruksi yang sedang merajalela, aktivitas industri dan lalu lintas kendaraan menjadi kontributor utama terhadap polusi udara di kota tersebut.
Laporan: Redaksi