Banner

Laporan investigasi akhir Iran sebut kecelakaan fatal helikopter Raisi disebabkan oleh “cuaca buruk”

Orang-orang menghadiri upacara perpisahan yang digelar untuk mendiang Presiden Iran Ebrahim Raisi, mendiang Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian, dan sejumlah individu lainnya di Teheran pada 21 Mei 2024. Sejumlah besar warga di Teheran pada Selasa (21/5) menghadiri upacara perpisahan yang digelar untuk mendiang Presiden Iran Ebrahim Raisi, mendiang Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian, dan sejumlah individu lainnya setelah jenazah mereka dipindahkan dari Kota Tabriz, Iran barat laut, ke Teheran. (Xinhua/Shadati)

Kondisi cuaca buruk, termasuk kabut tebal, menjadi penyebab utama kecelakaan helikopter pada Mei lalu yang mengakibatkan kematian mendiang presiden Iran Ebrahim Raisi.

 

Teheran, Iran (Xinhua/Indonesia Window) – Kondisi cuaca buruk, termasuk kabut tebal, menjadi penyebab utama kecelakaan helikopter pada Mei lalu yang mengakibatkan kematian mendiang presiden Iran Ebrahim Raisi, demikian diwartakan kantor berita IRIB pada Ahad (1/9), mengutip sebuah laporan investigasi akhir.

Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran merilis laporan tersebut, yang menyatakan bahwa aspek teknis, engineering, elektronik, dan navigasi helikopter tersebut telah diperiksa secara menyeluruh. Temuan-temuan itu mengonfirmasi bahwa semua prosedur dan langkah-langkah sudah sesuai dengan standar dan regulasi yang telah ditetapkan sebelum dan selama penerbangan.

Seorang pria menyalakan lilin di depan Kedutaan Besar Iran untuk Irak di Baghdad, Irak, sebagai ungkapan belasungkawa bagi para korban kecelakaan helikopter di dekat Varzaqan, Iran, pada 20 Mei 2024. Presiden Iran Ebrahim Raisi dan beberapa anggota tim pendampingnya, termasuk Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian, dipastikan tewas pada Senin (20/5) pagi ketika puing-puing helikopter yang membawa mereka ditemukan setelah jatuh akibat cuaca buruk pada Ahad (19/5) di dekat Varzaqan, sekitar 670 km dari Teheran. (Xinhua/Khalil Dawood)

Laporan akhir tersebut mencoret penyimpangan dari rute penerbangan, informasi rute yang salah, dan campur tangan eksternal sebagai faktor penyebab kecelakaan. Laporan itu juga menyebutkan bahwa pilot tidak melaporkan situasi darurat apa pun, dan pemeriksaan forensik tidak menemukan adanya bukti tindak kecurangan atau serangan.

Laporan tersebut mengaitkan kecelakaan itu dengan “kondisi iklim dan atmosfer yang rumit saat musim semi,” yang menyebabkan terbentuknya kabut tebal dan menyebabkan helikopter itu menabrak gunung.

Raisi, bersama dengan rombongannya, termasuk mantan menteri luar negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian, tewas ketika helikopter yang mereka tumpangi jatuh di sebuah area pegunungan di Provinsi Azarbaijan Timur pada 19 Mei.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Banner

Iklan