Banner

Israel klaim tewaskan komandan militer Hamas di Jenin, Tepi Barat

Buldoser militer terlihat dalam sebuah operasi Israel di Kota Jenin, Tepi Barat bagian utara, pada 28 Agustus 2024. (Xinhua/Nidal Eshtayeh)

Komandan Hamas di Jenin, Wassem Hazem, dikabarkan tewas di dalam kendaraan yang berisi senjata dalam sebuah baku tembak dengan Pasukan Pertahanan Israel.

 

Yerusalem (Xinhua/Indonesia Window) – Israel pada Jumat (30/8) mengeklaim bahwa pasukannya telah menewaskan komandan Hamas di Jenin, Tepi Barat, pada hari ketiga dari salah satu serangan terbesarnya di wilayah pendudukan itu dalam beberapa bulan terakhir.

Lewat sebuah pernyataan gabungan, Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defense Forces/IDF) dan badan keamanan dalam negeri Shin Bet mengidentifikasi komandan tersebut sebagai Wassem Hazem. Menurut militer Israel, Hazem berperan sebagai pemimpin Hamas di Jenin dan terlibat dalam perencanaan serangan penembakan dan pengeboman terhadap warga Israel.

Hazem tewas di dalam kendaraan yang berisi senjata dalam sebuah baku tembak. Dua militan Hamas lainnya terbunuh dalam serangan drone ketika berusaha melarikan diri dari mobil itu. Tidak ada laporan korban luka di pihak pasukan Israel.

Orang-orang menggotong jenazah para korban yang tewas dalam serangan Israel di Kota Jenin, Tepi Barat, pada 6 Agustus 2024. Lima orang tewas pada Selasa (6/8) akibat pengeboman Israel terhadap sebuah kendaraan di Jenin, Tepi Barat bagian utara, ungkap sebuah pernyataan singkat Kementerian Kesehatan yang berbasis di Ramallah. (Xinhua/Ayman Nobani)

Israel melancarkan serangan berskala besar di Tepi Barat bagian utara pada Rabu (28/8) pagi, dengan menyatakan bahwa operasi itu bertujuan untuk mencegah serangan-serangan di kemudian hari terhadap Israel. Sejumlah narasumber Palestina melaporkan terjadi kerusakan yang luas pada fasilitas jalan, rumah, dan infrastruktur lainnya. Sementara itu, Kementerian Kesehatan Palestina mengonfirmasi adanya 16 korban tewas dalam serangan tersebut.

Lebih dari 650 orang telah tewas di Tepi Barat sejak dimulainya konflik Israel-Hamas di Jalur Gaza pada 7 Oktober tahun lalu, papar kementerian itu.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Banner

Iklan