Banner

Kisah: Duo srikandi di KTT G20 Indonesia, cerita 43 tahun pertemanan Sri Mulyani – Retno Marsudi

Menlu RI Retno Marsudi (kiri) dan Menkeu RI Sri Mulyani (kanan) saat mendampingi Presiden RI Joko Widodo (tengah) memberikan pernyataan pers, Rabu (16/11/2022), di Media Center KTT G20 Indonesia, di BICC, Bali. (Sekretariat Kabinet RI)

Duo Srikandi bersama pemangku kepentingan lainnya di Kabinet Indonesia Maju ini telah bekerja ekstra keras selama kurang lebih satu tahun untuk menyukseskan gelaran G20 di tengah meningkatnya tensi geopolitik dunia.

 

Jakarta (Indonesia Window) – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi, duo Srikandi, terlihat berpelukan usai Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) secara resmi menyerahkan presidensi G20 (Group of Twenty) ke India sekaligus menandakan selesainya KTT Kelompok 20 itu.

Dikutip dari situs Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia, G20 adalah sebuah forum utama kerja sama ekonomi internasional yang beranggotakan negara-negara dengan perekonomian besar di dunia terdiri atas 19 negara dan satu lembaga Uni Eropa.

Duo Srikandi tersebut bersama pemangku kepentingan lainnya di Kabinet Indonesia Maju ini telah bekerja ekstra keras selama kurang lebih satu tahun untuk menyukseskan gelaran G20 di tengah meningkatnya tensi geopolitik dunia, kata Sekretariat Kabinet RI dalam pernyataan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Ahad.

“Alhamdulilah, kita baru saja menyelesaikan KTT G20, dua hari berturut-turut, dan tadi telah ditutup oleh bapak presiden dengan menghasilkan deklarasi pemimpin G20 Bali (G20 Bali Leaders’ Declaration),” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Banner

Ini pencapaian yang luar biasa karena deklarasi itu artinya ada kesepakatan dari seluruh pimpinan G20, ujar Sri Mulyani dalam unggahan di akun Instagram pribadinya @smindrawati, yang diunggah Rabu (16/11/2022).

Senada dengan Sri Mulyani, rasa syukur juga diungkapkan oleh Mengteri Luar Negeri Retno Marsudi atas terselenggaranya rangkaian pertemuan G20 di bawah presidensi Indonesia.

“Alhamdulillah di tengah segala tantangan, segala perbedaan yang sangat-sangat tajam, paling tidak dari kegiatannya itu sendiri, tidak ada satu pun kegiatan G20 yang harus dibatalkan pada tahun ini,” ujar Retno, saat berbincang di Podkabs (Podkabs Kabinet dan Sekretariat Kabinet) yang tayang di kanal YouTube Sekretariat Kabinet.

Di G20 Presidency of Indonesia, sebagai Menkeu, Sri Mulyani berperan besar di finance track sementara sebagai Menlu, Retno Marsudi mengampu sherpa track.

“G20 itu kan ada finance track, jadi trek keuangan, ada trek sherpa yang lebih banyak kepada ekonomi secara keseluruhan dan pembangunan, dan kita itu menjadi pengampu dari masing-masing trek itu. Ibu Menkeu tentunya di trek keuangan, sementara saya di trek sherpa,” tutur Retno.

Retno mengisahkan, sebagai rekan kerja sekaligus sahabat, dirinya dan Sri Mulyani kerap berdiskusi mengenai persiapan dan progres dari Presidensi G20 Indonesia.

Banner

“(Berdiskusi) sampai di mana (progresnya), apa yang mesti diperkuat, apa dan ini, dan sebagainya. Tapi, karena kita berteman lama, jadi komunikasinya lebih lebih enak,” ujar Menlu.

Lebih lanjut, Retno pun mengisahkan bahwa pertemanannya dengan Sri Mulyani dimulai saat mereka sama-sama menuntut ilmu di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 3 Semarang, di Jawa Tengah.

“Kita udah berteman, berapa ya. Kalau sekarang (tahun) 2022, kita berteman dari (tahun) ’79. Kita SMA kan bareng, terus kemudian Ani, Ibu SMI, Ibu Menkeu, aku manggilnya Ani, Ani ke UI (niversitas Indonesia), saya ke Universitas Gadjah Mada (UGM),” kisahnya.

Sebelum sama-sama membantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di jajaran kabinet pemerintahan, kedua srikandi Kabinet Indonesia Maju ini juga kerap bertemu di tengah kesibukan masing-masing.

Retno pun membagikan momen saat Sri Mulyani, yang waktu itu masih bertugas di Bank Dunia, mengajaknya untuk makan bersama.

“Dia datang ke Belanda, saya dubes (duta besar) di Belanda. Jadi tiba-tiba saya dapat WA (WhatsApp) dari dia. Dia bilang, ‘Ret, makan yuk!’ Terus, aku datang ke hotelnya dia. Terus, kita jalan dari hotelnya dia, kita cari makan berdua,” tutur Menlu.

Banner

Baik Retno Marsudi maupun Sri Mulyani juga kerap membagikan momen persahabatannya di akun instagram pribadi masing-masing. Salah satunya, saat Retno menghadiri acara siraman putra bungsu Sri Mulyani, Luqman Indra Pambudi Sumartono pada bulan Juli lalu.

“Saya enggak bisa hadir waktu pernikahannya karena saya harus ke luar negeri, jadi saya betul-betul tunggu sampai saya nemenin Ani pada saat siraman. Setelah itu, saya pergi,” kata Retno.

Tak hanya Retno, Sri Mulyani juga turut membagikan kisah panjang pertemanan keduanya di Podkabs. Sri Mulyani mengungkapkan, meski berada di satu SMA, mereka memilih jurusan yang berbeda.

“SMA memang kegiatan saya banyak banget, Retno juga kegiatannya banyak. Dia ke Pramuka segala macam, kalau saya OSIS. Saya pernah jadi ketua OSIS, saya paskibraka, dan yang lain-lain, olahraga, tim voli sekolah, karate saya ikut, jadi saya segala macam. Tapi saya tahu Retno sama saya, walaupun enggak pernah satu kelas,” ungkap Sri Mulyani.

Di Podkabs, Sri Mulyani mengaku senang saat mengetahui dirinya dan Retno Marsudi diminta Presiden Jokowi untuk bersama-sama bergabung dalam kabinet pemerintahan.

“Waktu saya dipanggil pulang sama Pak Jokowi lagi untuk gabung, dan saya tahu ada teman saya, Retno, kita jadi makin erat saja. Senang lah, kan jarang ya satu kabinet itu dari satu SMA yang sama, jadi kita merasa ada special relationship dan memang ya enak, ngobrol sama Retno enak,” pungkas Sri Mulyani.

Banner

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan