Banner

WHO: 160 anak tewas setiap hari di Gaza

Seorang anak Palestina terlihat di tempat penampungan sementara di Kota Khan Younis, Jalur Gaza selatan, pada 27 Oktober 2023. (Xinhua/Rizek Abdeljawad)

Jumlah korban tewas anak-anak di Jalur Gaza karena serangan biadab Israel mencapai rata-rata 160 jiwa setiap hari.

 

Jenewa, Swiss (Xinhua) – Lebih dari 11.000 orang, atau sekitar 0,5 persen dari total populasi di Jalur Gaza, dilaporkan tewas di wilayah tersebut, dengan rata-rata 160 anak meninggal setiap hari di sana, demikian disampaikan oleh seorang pejabat dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Selasa (7/11).

Sejauh ini, 16 tenaga kesehatan tewas saat bertugas, dan WHO sedang berupaya untuk mendukung para tenaga kesehatan di Gaza dan kembali memohon untuk keselamatan mereka, kata Juru Bicara WHO Christian Lindmeier dalam sebuah konferensi pers.

Jumlah korban tewas anak-anak
Sejumlah orang melakukan upaya penyelamatan di antara bangunan tempat tinggal yang hancur akibat serangan Israel di Kota Khan Younis, Jalur Gaza selatan, pada 7 November 2023. (Xinhua/Yasser Qudih)

Lindmeier mengatakan 102 serangan terhadap fasilitas kesehatan tercatat di Gaza, sementara 121 serangan lainnya terjadi di Tepi Barat dan 25 serangan di Israel. Saat ini, 14 rumah sakit di Gaza tidak beroperasi akibat krisis bahan bakar atau kerusakan.

Seraya mengatakan bahwa Selasa menandai satu bulan sejak serangan mendadak Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober lalu, pejabat WHO itu mengatakan warga di Israel merasa takut dan mencemaskan nasib dari 200 lebih sandera, menegaskan kembali seruan untuk secepatnya membebaskan seluruh sandera, yang banyak di antaranya membutuhkan perawatan medis mendesak.

Banner
Jumlah korban tewas anak-anak
Orang-orang melarikan diri menyusul serangan Israel di sebuah kamp pengungsi di Jalur Gaza tengah pada 6 November 2023. (Xinhua/Yasser Qudih)

Pada saat yang sama, tidak ada hal yang dapat menjustifikasi kengerian yang dialami warga sipil di Gaza, yang membutuhkan air, makanan, dan perawatan kesehatan, dan tingkat kematian serta penderitaan yang mereka hadapi sungguh tak terbayangkan, demikian Lindmeier menekankan.

Jens Laerke, Juru Bicara Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan (Office for the Coordination of Humanitarian Affairs/OCHA) PBB, mengatakan kepada awak media bahwa sebanyak 561 truk telah memasuki Gaza sejak 21 Oktober, namun tidak ada satu pun yang membawa bahan bakar akibat larangan dari otoritas Israel.

Alessandra Vellucci, Direktur Layanan Informasi PBB di Jenewa, mengatakan dalam konferensi pers bahwa lebih dari 1,5 juta orang di Gaza mengungsi, dan hampir separuhnya berlindung di fasilitas-fasilitas PBB.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan