Banner

Neraca perdagangan Jepang catat defisit selama 4 tahun berturut-turut

Foto yang diabadikan pada 3 Januari 2025 ini menunjukkan seorang pelanggan memilih mainan keberuntungan untuk tahun baru di Saitama, Jepang.(Xinhua/Zhang Xiaoyu)

Jepang mencatat defisit perdagangan sebesar 5,33 triliun yen berdasarkan statistik awal menggunakan nilai tukar rata-rata 150,97 yen terhadap dolar AS pada 2024.

 

Tokyo, Jepang (Xinhua/Indonesia Window) – Jepang mencatat defisit perdagangan sebesar 5,33 triliun yen berdasarkan statistik awal menggunakan nilai tukar rata-rata 150,97 yen terhadap dolar AS pada 2024, tunjuk data dari Kementerian Keuangan Jepang pada Kamis (23/1).

Defisit tersebut, yang menandai tahun keempat berturut-turut di posisi merah, menurun 44,0 persen dari tahun sebelumnya, tunjuk data kementerian.

Pada 2024, ekspor Jepang tumbuh 6,2 persen secara tahunan (year on year/yoy) ke angka 107,09 triliun yen, menandai pertumbuhan tahun keempat berturut-turut.

Kontributor utama peningkatan ekspor tersebut meliputi peningkatan 27,2 persen dalam ekspor peralatan manufaktur semikonduktor, peningkatan 3,7 persen dalam ekspor otomotif, dan peningkatan 10,6 persen dalam perdagangan semikonduktor dan komponen elektronik.

Banner

Impor naik 1,8 persen menjadi 112,42 triliun yen, didorong oleh peningkatan signifikan dalam barang-barang terkait komputer (termasuk periferal), bijih logam nonbesi (non-ferrous), dan impor mesin listrik, yang tumbuh masing-masing sebesar 31,7 persen, 14,7 persen, dan 17,2 persen.

Sebaliknya, impor batu bara, semikonduktor, dan minyak mentah mengalami penurunan.

Pada Desember saja, neraca perdagangan mencatat surplus sebesar 130,9 miliar yen, yang sekaligus menandai surplus pertama dalam enam bulan terakhir.

*1 yen = 103 rupiah

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan