Lebanon tangkap tersangka pelaku serangan roket ke Israel

Israel masih melakukan serangan udara secara berkala di Lebanon meskipun gencatan senjata disepakati pada 27 November 2024.
Beirut, Lebanon (Xinhua/Indonesia Window) – Intelijen militer Lebanon telah menahan seorang warga negara Palestina yang dicurigai terlibat dalam dua serangan roket yang diluncurkan dari Lebanon selatan ke arah Israel utara, demikian diungkapkan militer Lebanon pada Ahad (4/5).
Dalam sebuah pernyataan, Direktorat Pembinaan di bawah militer Lebanon mengatakan Hamas menyerahkan tersangka tersebut di pintu masuk kamp pengungsi Ain al-Helweh di Sidon, Lebanon selatan.
Militer Lebanon mengidentifikasi individu tersebut sebagai orang yang dicurigai terlibat dalam sejumlah serangan roket ke wilayah Israel pada 22 dan 28 Maret, ungkap pernyataan itu, seraya menambahkan bahwa investigasi masih berlangsung.
Secara terpisah, kantor berita nasional resmi Lebanon National News Agency melaporkan bahwa serangan udara Israel menargetkan sebuah rumah prefabrikasi di Desa Kafr Kila, yang terletak di sektor timur wilayah perbatasan Lebanon bagian selatan.
Seorang sumber keamanan Lebanon mengatakan kepada Xinhua bahwa “sebuah unit militer Israel sedang mendirikan pos baru di daerah Khallat al-Mahafir, sebelah selatan Desa Adaisseh, di zona perbatasan yang disengketakan di sebelah barat permukiman Israel Metula.”
Gencatan senjata yang dimediasi oleh Amerika Serikat dan Prancis antara Hizbullah dan Israel telah berlaku sejak 27 November 2024, mengakhiri lebih dari satu tahun perseteruan yang dipicu oleh perang di Gaza. Meskipun gencatan senjata diberlakukan, Israel masih melakukan serangan udara secara berkala di Lebanon, menyatakan serangan tersebut bertujuan untuk menetralisir “ancaman” yang ditimbulkan oleh Hizbullah.
Laporan: Redaksi