Banner

Lebanon tangkap tersangka pelaku serangan roket ke Israel

Orang-orang memeriksa sebuah bangunan yang rusak setelah serangan udara Israel di pinggiran selatan Beirut, Lebanon, pada 27 April 2025. Pasukan Israel pada Ahad (27/4) melancarkan serangan udara terhadap sebuah bangunan di daerah Hadath di pinggiran selatan Beirut. “Serangan dahsyat” tersebut menyasar “infrastruktur tempat Hizbullah menyimpan rudal-rudal presisi,” kata Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dan Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, dalam sebuah pernyataan bersama. (Xinhua/Bilal Jawich)

Israel masih melakukan serangan udara secara berkala di Lebanon meskipun gencatan senjata disepakati pada 27 November 2024.

 

Beirut, Lebanon (Xinhua/Indonesia Window) – Intelijen militer Lebanon telah menahan seorang warga negara Palestina yang dicurigai terlibat dalam dua serangan roket yang diluncurkan dari Lebanon selatan ke arah Israel utara, demikian diungkapkan militer Lebanon pada Ahad (4/5).

Dalam sebuah pernyataan, Direktorat Pembinaan di bawah militer Lebanon mengatakan Hamas menyerahkan tersangka tersebut di pintu masuk kamp pengungsi Ain al-Helweh di Sidon, Lebanon selatan.

Militer Lebanon mengidentifikasi individu tersebut sebagai orang yang dicurigai terlibat dalam sejumlah serangan roket ke wilayah Israel pada 22 dan 28 Maret, ungkap pernyataan itu, seraya menambahkan bahwa investigasi masih berlangsung.

Secara terpisah, kantor berita nasional resmi Lebanon National News Agency melaporkan bahwa serangan udara Israel menargetkan sebuah rumah prefabrikasi di Desa Kafr Kila, yang terletak di sektor timur wilayah perbatasan Lebanon bagian selatan.

Banner

Seorang sumber keamanan Lebanon mengatakan kepada Xinhua bahwa “sebuah unit militer Israel sedang mendirikan pos baru di daerah Khallat al-Mahafir, sebelah selatan Desa Adaisseh, di zona perbatasan yang disengketakan di sebelah barat permukiman Israel Metula.”

Gencatan senjata yang dimediasi oleh Amerika Serikat dan Prancis antara Hizbullah dan Israel telah berlaku sejak 27 November 2024, mengakhiri lebih dari satu tahun perseteruan yang dipicu oleh perang di Gaza. Meskipun gencatan senjata diberlakukan, Israel masih melakukan serangan udara secara berkala di Lebanon, menyatakan serangan tersebut bertujuan untuk menetralisir “ancaman” yang ditimbulkan oleh Hizbullah.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan