Industri waralaba di Indonesia tunjukkan tren pertumbuhan positif

Industri waralaba di Indonesia terus menunjukkan tren pertumbuhan yang positif dari tahun ke tahun, dengan omzet mencapai 143,25 triliun rupiah pada 2024, dan lebih dari 48.000 gerai di seluruh Indonesia.
Jakarta (Indonesia Window) – Meskipun dunia tengah menghadapi gejolak ekonomi yang cukup meresahkan – diperkuat dengan situasi geopolitik yang sangat dinamis dan kebijakan tarif Amerika Serikat – industri waralaba di Indonesia terus menunjukkan tren pertumbuhan yang positif dari tahun ke tahun.
Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Budi Santoso, menyatakan bahwa sektor perdagangan dan waralaba telah berkontribusi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia yang solid.
Hal itu disampaikan dalam sambutannya pada pembukaan pameran International Franchise, License and Business Concept Expo and Conference (IFRA) x Indonesia Culinary Expo (ICE) ke-23, di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang, pada Jumat (25/4).
Selanjutnya, Mendag RI mengatakan, pada 2024 sektor waralaba berhasil menghasilkan omzet mencapai 143,25 triliun rupiah dan mengelola lebih dari 48.000 gerai di seluruh Indonesia.
Bahkan, di tengah tantangan dan ketidakpastian ekonomi global, beberapa waralaba lokal juga telah melakukan ekspor dan ekspansi ke pasar global sehingga menambah devisa negara, ujar Budi Santoso.
Di tengah situasi global yang menantang tersebut IFRA x ICE 2025 hadir sebagai sarana efektif untuk melahirkan peluang-peluang bisnis baru, mendorong kolaborasi, serta memperkuat ekosistem kewirausahaan nasional.

Melalui pameran dan berbagai program edukatif, IFRA x ICE 2025 membuktikan perannya sebagai platform komprehensif yang mendukung pertumbuhan ekonomi berbasis waralaba dan lisensi.
“Melalui pameran dan berbagai program edukatif, IFRA x ICE hadir sebagai platform komprehensif yang mendukung pertumbuhan ekonomi berbasis waralaba dan lisensi. Kami harap pameran ini dapat membangkitkan gairah para pelaku usaha, sekaligus menginspirasi masyarakat yang tengah merintis usaha, untuk terus tumbuh dan menjawab tantangan dalam memperkuat posisi brand lokal agar bisa bersaing, tidak hanya di pasar dalam negeri, tapi juga global,” urai Ketua Umum Asosiasi Franchise Indonesia (AFI), Anang Sukandar.

Beberapa program menarik dan inspiratif dalam event yang digelar tiga hari hingga 27 April tersebut adalah sosialisasi dari Kementerian Perdagangan, demo masak secara langsung oleh chef, business talkshow, business presentation, dan celebpreneur talkshow.
Seluruh rangkaian program tersebut menghadirkan pembicara dari kalangan pemerintah hingga selebriti ternama Indonesia dan pelaku bisnis dari berbagai merek terkemuka. Hal ini bertujuan agar para pengunjung tidak hanya mendapatkan wawasan praktis seputar dunia bisnis dan kewirausahaan, tetapi juga termotivasi untuk mengembangkan dan menjalankan bisnis mereka sendiri dengan lebih percaya diri dan inovatif.
Selain menyuguhkan rangkaian program edukatif, pameran yang diselenggarakan oleh Dyandra Promosindo bersama Asosiasi Franchise Indonesia ini juga memberikan kesempatan bagi para pengunjung untuk mendapatkan informasi mendalam mengenai peluang dan investasi bisnis secara langsung dengan menjelajahi ratusan brand waralaba dan bertemu secara langsung dengan para pelaku industri.
Mega Khoriani selaku Project Manager IFRA x ICE 2025 menyampaikan, “Pameran ini dirancang sebagai pengalaman yang menyeluruh, memungkinkan peserta untuk tidak hanya memperoleh wawasan, tetapi juga mengambil langkah konkret dalam memulai atau mengembangkan bisnis, demi meraih kesuksesan jangka panjang.”
Data Kementerian Perdagangan menunjukkan pertumbuhan waralaba Indonesia hingga 6 Mei 2024 tercatat sebesar 5 persen dari tahun sebelumnya, dengan jumlah pemberi waralaba dalam negeri tercatat sebanyak 145 Surat Tanda Pendaftaran Waralaba (STPW). Jumlah ini lebih besar dari pemberi waralaba luar negeri sebanyak 141 STPW.
Laporan: Redaksi