Indonesia berniat sediakan penampungan sementara bagi warga Palestina

Indonesia siap mengirim pesawat untuk evakuasi warga sipil Palestina, jika ada permintaan dari pihak Palestina dan pemangku kepentingan terkait lainnya.
Jakarta (Xinhua/Indonesia Window) – Indonesia berniat menawarkan tempat penampungan sementara bagi warga sipil Palestina yang terdampak oleh konflik yang sedang berlangsung di Gaza, terutama mereka yang bekerja di bidang pendidikan dan kesehatan.
Menurut Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia (RI) Ahmad Muzani, inisiatif ini bertujuan untuk membantu mereka pulih dari trauma akibat perang dan meningkatkan keterampilan profesional mereka. Pernyataan tersebut disampaikan Ahmad usai bertemu dengan Presiden RI Prabowo Subianto di istana kepresidenan baru-baru ini.
Sebagai negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia, Indonesia secara konsisten mendukung kemerdekaan Palestina.
“Presiden ingin mereka yang mengalami trauma akibat konflik, termasuk anak-anak yatim piatu, perempuan, dan penyandang disabilitas, segera bisa menjalani pemulihan di Indonesia. Mereka akan kembali ke rumah setelah negara mereka bebas dari konflik,” kata Ahmad.
Sebelumnya, Prabowo mengumumkan bahwa setidaknya 1.000 warga Palestina akan dievakuasi ke Indonesia pada tahap pertama. Rencana ini mendapatkan dukungan dari dua organisasi Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.
“Ini adalah upaya yang tulus, mulia, dan membanggakan bagi kita sebagai warga negara Indonesia,” kata Ahmad Fahrur Rozi dari Pengurus Besar NU.

Tak jauh berbeda, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mendukung rencana presiden dan mendesak pemerintah Indonesia untuk terus mengupayakan solusi diplomatik dan politik untuk konflik Gaza.
Menteri Luar Negeri RI Sugiono mengatakan Indonesia siap mengirim pesawat untuk evakuasi, tetapi menekankan bahwa hal ini hanya akan dilakukan jika ada permintaan dari pihak Palestina dan pemangku kepentingan terkait lainnya.
Dia menjelaskan bahwa evakuasi tersebut merupakan bagian dari respons aktif Indonesia terhadap krisis kemanusiaan di Palestina, dengan tetap berpedoman pada hukum internasional dan menghormati prinsip noninterferensi dalam kedaulatan negara lain.
Indonesia juga terus menjalin komunikasi intensif dengan negara-negara mitra guna mendorong perdamaian dan stabilitas di Gaza.
Bulan lalu, Prabowo mengunjungi beberapa negara regional, termasuk Uni Emirat Arab (UEA), Mesir, Qatar, dan Yordania, untuk mendiskusikan solusi potensial bagi konflik yang berkepanjangan tersebut.
Prabowo menegaskan kembali dukungan Indonesia yang tak tergoyahkan untuk kemerdekaan Palestina, menekankan bahwa solusi dua negara adalah satu-satunya jalan menuju perdamaian yang langgeng.
Laporan: Redaksi