Banner

Jakarta (Indonesia Window) – Diplomasi budaya yang terus digencarkan oleh Kedutaan Besar RI di Kairo, khususnya melalui pembelajaran Bahasa Indonesia bagi penutur asing sejak 2016 membuahkan hasil yang membanggakan.

Bahasa Indonesia kini menjadi salah satu program studi di Universitas Al-Azar, Kairo, Mesir pada Fakultas Bahasa dan Terjemah yang diresmikan pada Rabu (9/10) di aula fakultas tersebut.

Banner

Pada kesempatan itu, Duta Besar RI untuk Mesir Helmy Fauzy mengatakan Bahasa Indonesia banyak digunakan oleh mayoritas bangsa Asia Tenggara yang sebagian besar penduduknya beragama Islam.

“Di sana banyak lahir ulama dan pemikir Islam. Sayangnya, karya-karya mereka belum banyak diketahui oleh para pemikir dunia Arab. Selain itu, negara-negara tersebut juga membutuhkan para ulama dan pendakwah Al-Azhar yang menguasai tradisi dan budaya setempat,” jelas Duta Besar Helmy.

Menurut Rektor Universitas Al-Azhar Prof. Dr. Mohamed Husein al-Mahrashawi, pengajaran Bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua adalah langkah awal dalam mempersiapkan pembukaan Program Studi Indonesia di kampus Al-Azhar.

Banner

Sementara itu, Wakil Rektor Al-Azhar Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Prof. Dr. Yusuf Amir berharap agar para mahasiswa Al-Azhar yang memilih Bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua diberikan kesempatan untuk kuliah di Indonesia selama dua tahun.

“Hal ini bertujuan agar mereka dapat menguasai Bahasa Indonesia dari sumbernya,” jelas Wakil Rektor dan Guru Besar Bahasa Urdu tersebut.

Upaya

Banner

Guna mewujudkan pembukaan Prodi Bahasa Indonesia di kampus tertua di dunia tersebut, KBRI Kairo menggandeng berbagai pemangku kepentingan terkait, baik dari Al-Azhar maupun pihak-pihak di tanah air.

Pihak-pihak dari Indonesia tersebut termasuk Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan (PPSDK- BPBP) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi dan Kementerian Agama.

KBRI Kairo juga menggandeng tiga perguruan tinggi yang tergabung dalam Konsorsium Pengajaran Bahasa Indonesia di Universitas Al-Azhar, yakni Universitas Gadjah Mada (UGM), UIN  (Universitas Islam Negeri) Maulana  Malik Ibrahim Malang dan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).

Banner

Tiga pergurun tinggi tersebut menyediakan pengajar Bahasa Indonesia untuk Universitas Al-Azhar.

Para pemangku kepentingan itu telah melakukan beberapa kali Focused Group Discussion yang pernah dihadiri oleh Dekan Fakultas Bahasa dan Terjemah Universitas Al-Azhar saat itu, Profesor Thaha Badri.

Hasil FGD itu kemudian disampaikan secara remi kepada Rektor Al-Azhar dan dibahas di Sidang Senat Universitas.

Banner

Senat Univeristas Al-Azhar kemudian setuju untuk mengajarkan Bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua di fakultas tersebut yang dimulai pada tahun akademik 2019/2020.

Rektor Universitas Gadjah Mada Prof. Dr. Panut Mulyono mengatakan tiga universitas Indonesia yang termasuk dalam konsorsium pengajaran Bahasa Indonesia di Al-Azhar bertanggungjawab akan jalannya program studi tersbut.

Salah satu upaya dari komitmen itu adalah mengirim empat dosen ke Al-Azhar dan memberikan beasiswa bagi mahasiswa yang memilih Bahasa Indonesia sebagai mata kuliah pilihan, katanya.

Banner

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan