Presiden Prabowo tegaskan komitmen penguatan kemitraan strategis Indonesia–Thailand

Indonesia dan Thailand telah bersepakat untuk meningkatkan kerja sama dalam menanggulangi berbagai tantangan lintas negara, termasuk kejahatan siber, perdagangan manusia, serta peredaran narkotika.
Jakarta (Indonesia Window) – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan komitmen kuat untuk mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan Thailand saat bertemu dengan Perdana Menteri Paetongtarn Sinawatra di Government House, Bangkok, pada Senin.
Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin negara menyepakati penguatan kerja sama strategis di berbagai sektor penting, mulai dari pertahanan hingga perdagangan, serta isu-isu regional dan global.
“Indonesia dan Thailand memiliki hubungan persahabatan yang telah terjalin lama dan mendalam. Kita sudah berhubungan diplomatik selama 75 tahun,” ujar Presiden Prabowo dalam keterangan pers bersama usai pertemuan tersebut.
Dalam sektor keamanan dan pertahanan, kedua negara sepakat untuk meningkatkan kerja sama dalam menanggulangi berbagai tantangan lintas negara, termasuk kejahatan siber, perdagangan manusia, serta peredaran narkotika.
Kepala negara menyampaikan apresiasinya atas langkah cepat Thailand dalam membantu repatriasi warga negara Indonesia yang menjadi korban kejahatan lintas batas.
“Saya ucapkan terima kasih atas langkah-langkah tegas Thailand dalam menangani hal-hal ini dan membantu Indonesia dalam mengembalikan warga negara Indonesia yang terkena,” ungkapnya.
Kerja sama keamanan akan terus diperkuat melalui berbagai mekanisme, antara lain peningkatan dialog dan kunjungan antarlembaga, penguatan kerja sama maritim, latihan militer bersama, serta kolaborasi di bidang industri pertahanan.
“Kami akan memaksimalkan platform seperti High Level Committee dan Annual Security Dialogue,” jelas Presiden RI.
Dalam aspek ekonomi, Indonesia dan Thailand berkomitmen meningkatkan perdagangan bilateral yang telah mencapai angka 18 miliar dolar AS. Selain itu, kedua negara mendorong kerja sama dalam industri halal, ekonomi digital, dan teknologi penerbangan.
“Kami juga berkomitmen untuk menyelenggarakan First Joint Trade Commission dalam waktu dekat dan meningkatkan kerja sama antara lembaga-lembaga investasi Thailand dan Danantara, lembaga pengelola investasi Indonesia,” kata Presiden Prabowo.
Sektor ketahanan pangan dan energi juga menjadi fokus utama. Presiden Prabowo membuka peluang bagi entitas Thailand untuk berpartisipasi dalam proyek energi Indonesia, serta menghidupkan kembali Indonesia–Thailand Energy Forum pada tahun ini.
Di tingkat regional dan global, Indonesia dan Thailand menunjukkan kepedulian yang sama atas konflik-konflik yang tengah berlangsung, khususnya di Palestina dan Myanmar. Kedua negara sepakat untuk mendorong gencatan senjata segera di Palestina.
“Kami juga mendorong akses bantuan kemanusiaan dan kembali menekankan bahwa proses perdamaian seharusnya melalui two-states solution,” tegas Prabowo.
Dia juga menyampaikan apresiasi atas peran Thailand dalam mencari solusi damai di Myanmar.
Sebagai bentuk dukungan atas aspirasi Thailand di tingkat global, Presiden menyatakan komitmen Indonesia untuk mendukung usaha Thailand untuk menjadi anggota BRICS.
“Kami akan membantu untuk memfasilitasi masalah tersebut,” lanjut Presiden Prabowo.
Menutup keterangannya, Presiden RI mengungkapkan rasa terima kasih atas sambutan hangat dari pemerintah Thailand, seraya menyampaikan undangan resmi kepada PM Paetongtarn dan Raja Thailand untuk berkunjung ke Indonesia.
Laporan: Redaksi