Banner

Imam Masjid Nabawi Madinah kagumi Islam di Indonesia saat sampaikan khotbah Jumat di Istiqlal

Imam Besar Masjid Nabawi Madinah, Syekh Ahmad bin Ali Al-Hudhaify, memimpin sholat Jumat di Masjid Istiqlal Jakarta, Jumat (11/10/2024). (Masjid Istiqlal)

Imam Besar Masjid Nabawi di Madinah, Syekh Ahmad bin Ali Al-Hudhaify, menyatakan kekagumannya atas kebesaran Islam di Indonesia, saat menyampaikan khotbah Jumat di Masjid Istiqlal Jakarta

 

Jakarta (Indonesia Window) – Imam Besar Masjid Nabawi di Madinah, Syekh Ahmad bin Ali Al-Hudhaify, menyatakan kekagumannya atas kebesaran Islam di Indonesia, saat menyampaikan khotbah Jumat di Masjid Istiqlal Jakarta, Jumat (11/10).

Pelaksanaan sholat Jumat di Masjid Istiqlal yang diikuti oleh ribuan jamaah di lantai utama Masjid Istiqlal itu, berlangsung khusyuk.

Wakabid Penyelenggara Peribadatan, Abu Hurairah Abd. Salam, yang menerjemahkan intisari khotbah Jumat Syekh Al-Hudhaify, menyebutkan, “Dalam khotbah pertama beliau menyampaikan mukadimah dan pesan-pesan takwa. Beliau mengatakan bahwasanya ketika saya memandang wajah-wajah saudara-saudara yang ada di Indonesia, saya semakin kagum dengan kebesaran Islam dan saya melihat dengan mata kepala sendiri kebenaran agama Islam, kemuliaan, dan kebenaran agama Islam itu hadir di Indonesia.”

SyekhA l-Hudhaify juga menyampaikan bahwa Islam merupakan agama penutup yang dibawa oleh Rasulullahﷺ yang merupakan penerang bagi dunia dan penuh rahmat. “Agama Islam ini adalah agama yang penuh dengan rahmat, keadilan. Agama yang berakidah, menyembah Allahﷻ. Agama yang menyeimbangkan kehidupan dunia dan akhirat,” urainya.

“Agama yang Allahﷻ tumbuhkan di kota suci Makkah, kemudian sampai dan terus berkembang sampai ke bumi Indonesia. Mengingat hal tersebut, Syekh Ahmad sangat bersyukur.”

“Alhamdulillah beliau (Syekh Al-Hudhaify) sangat bersyukur, bahwasanya agama Islam sampai sekarang ini tidak akan redup, bahkan berkembang dan berkembang seperti yang beliau saksikan sampai dengan saat ini,” papar Abu Hurairah Abd. Salam.

Imam Besar Masjid Nabawi
Imam Besar Masjid Nabawi Madinah, Syekh Ahmad bin Ali Al-Hudhaify (kanan) dan Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof. Dr. K.H. Nasaruddin Umar (kanan), di Jakarta, Jumat (11/10/2024). (Masjid Istiqlal)

Mengenai moderasi beragama, Wakabid Penyelenggara Peribadatan menyampaikan bahwasanya dalam khotbahnya, Imam Masjid Nabawi itu mengingatkan firman Allahﷻ  dalam Surat Hujurat ayat 13:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

Artinya: “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (Terjemahan S. Al Hujurat: 13)

“Bahwasanya agama Islam ini mengangkat isu-isu tentang kemanusiaan dan sangat memuliakan manusia. Allahﷻ menciptakan berbeda-beda agama, suku, bahasa dan sebagainya, dan yang diakui oleh Allah bukan pada penampilan kita, tetapi pada ketakwaan kita kepada-Nya,” jelas Abu Hurairah.

Selain menyampaikan khotbah Jumat, Syekh Ahmad bin Ali Al-Hudhaify, juga memimpin sholat Jumat di Masjid Istiqlal.

Imam Besar Masjid Nabawi melakukan kunjungan ke Indonesia selama lima hari, mulai 7 hingga 11 Oktober 2024, dan bertemu dengan Menteri Agama RI, sejumlah pemimpin organisasi Islam dan pondok pesantren, di antaranya Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Pengurus Pusat Muhammadiyah, Pesantren Darunnajah Jakarta. Syekh Al-Hudhaify  juga menyampaikan ceramah umum di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan