Iran rayakan 46 tahun kemenangan revolusi Islam, luncurkan prangko 75 tahun hubungan dengan Indonesia

Hubungan diplomatik Iran-Indonesia memotivasi kedua negara untuk mendiversifikasi hubungan mereka, memanfaatkan kemajuan Iran di berbagai bidang, seperti kedokteran, nanoteknologi, bioteknologi, ilmu nuklir, kedirgantaraan, dan lainnya.
Jakarta (Indonesia Window) – Republik Islam Iran menggelar perayaan 46 tahun kemenangan revolusi Islam di Jakarta, Selasa (4/2), sekaligus memperingati hubungan bilateral dengan Indonesia yang telah terjalim selama 75 tahun.
“Seiring dengan pemerintahan baru kedua negara, Iran dan Indonesia merayakan ulang tahun ke-75 hubungan diplomatik, yang akan memetakan jalur kolaborasi baru. Bidang kesehatan, sains dan teknologi, tetap menjadi prioritas utama dalam agenda bilateral,” ujar Duta Besar Republik Islam Iran Mohammad Boroujerdi, dalam sambutan pada Perayaan 46 Tahun Kemenangan Revolusi Islam dan Peringatan 75 Tahun Hubungan Bilateral Dengan Indonesia.
Dubes Boroujerdi memuji hubungan diplomatik negaranya dengan Indonesia, terutama dalam situasi Iran menghadapi sanksi yang tidak adil dari Amerika Serikat dan negara-negara Barat.
“Hubungan diplomatik Iran dan Indonesia telah memotivasi kedua negara untuk mendiversifikasi hubungan mereka, memanfaatkan kemajuan Iran di berbagai bidang, seperti kedokteran, nanoteknologi, bioteknologi, ilmu nuklir, kedirgantaraan, dan lainnya,” tuturnya.
Dalam kunjungan mendiang Presiden Seyyed Ebrahim Raisi ke Indonesia pada 23-24 Mei 2023, di tengah sanksi sepihak yang ketat dari Amerika Serikat, ada 11 Nota Kesepahaman yang ditandatangani oleh kedua pemerintah, mencakup bidang politik, ekonomi, kesehatan, sains and teknologi, serta budaya.

Menurut Dubes Iran, rute penerbangan langsung antara Iran dan Indonesia yang dibuka tahun ini dalam rangka memperingati 75 tahun hubungan diplomatik kita, “Akan mendorong pertukaran antarmasyarakat yang lebih signifikan dan memperdalam saling pengertian antara negara-negara kita.”
Dubes Boroujerdi juga menyoroti situasi di kawasan, menyebut Iran dan Indonesia merupakan dua kekuatan yang penting di Asia Barat dan Tenggara, dan secara konsisten telah menunjukkan kemampuan untuk memediasi konflik dan mengelola ketertiban regional melalui diplomasi yang konstruktif.
“Secara global, visi bersama kedua negara bertujuan untuk membina tatanan dunia yang adil dan seimbang, terlibat aktif dalam kerja sama Selatan-Selatan, sehingga memungkinkan mereka memainkan peran konstruktif dalam memberdayakan Dunia Selatan,” urai Dubes Iran.
Selain itu, keanggotaan penuh Indonesia di BRICS menghadirkan peluang emas untuk lebih meningkatkan hubungan bilateral, yang menjanjikan manfaat signifikan bagi semua anggota BRICS dan Dunia Selatan pada umumnya, imbuhnya.
Sementara itu, terkait pembelaan terhadap Palestina, Dubes Boroujerdi menekankan, posisi dan sikap Iran dan Indonesia terhadap Palestina tertanam kuat dalam prinsip-prinsip Islam dan kerangka konstitusional kedua negara.
Iran dan Indonesia yang merupakan negara Asia berpenduduk mayoritas Muslim sama-sama memiliki kebijakan luar negeri yang independen.
Hal tersebut, lanjutnya, mendorong kedua negara itu melakukan advokasi dekolonisasi, dan memberikan dukungan yang tak tergoyahkan bagi rakyat Palestina yang tertindas. “Ini membentuk landasan nilai-nilai bersama kita.”
“Kedua negara kita tetap berada di garis depan dalam memberikan dukungan komprehensif bagi rakyat Palestina yang tertindas, terutama di tengah meningkatnya kekejaman oleh rezim Zionis Israel selama 15 bulan terakhir,” ujarnya.
“Dengan kemenangan rakyat Palestina baru-baru ini melawan rezim zionis Israel dan tercapainya gencatan senjata – meskipun menelan korban hampir 200.000 jiwa –kini menjadi keharusan bagi negara-negara kita untuk meningkatkan kerja sama dalam mendukung kemerdekaan Palestina, yang didasarkan pada prinsip-prinsip penentuan nasib sendiri Palestina,” tegas Dubes Iran.

Dalam perayaan tersebut, pemerintah Iran dan Indonesia meluncurkan prangko peringatan 75 tahun hubungan diplomatik kedua negara.
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin, serta Menteri Hukum dan HAM RI Natalius Pigai, hadir dalam Perayaan Kemenangan Revolusi Islam Iran dan menyaksikan peluncuran tersebut.
Laporan: Redaksi