Banner

Filipina umumkan keadaan darurat ketahanan pangan untuk kendalikan lonjakan harga beras

Seorang pengurus gudang berjalan di antara tumpukan karung beras di gudang Otoritas Pangan Nasional (National Food Authority/NFA) Filipina di Valenzuela City, Filipina, pada 4 Februari 2025. (Xinhua/Rouelle Umali)

Darurat ketahanan pangan di Filipina akan tetap diberlakukan sampai kenaikan harga beras dapat diredam di negara tersebut.

 

Manila, Filipina (Xinhua/Indonesia Window) – Menteri Pertanian Filipina Francisco Tiu Laurel pada Senin (3/2) mengumumkan keadaan darurat ketahanan pangan untuk beras guna menstabilkan harga beras yang “luar biasa” di negara tersebut.

“Dengan deklarasi kedaruratan ini, kami dapat mengeluarkan stok cadangan beras di Otoritas Pangan Nasional (National Food Authority/NFA) guna menstabilkan harga dan memastikan bahwa beras, makanan pokok bagi jutaan orang, tetap dapat diperoleh konsumen,” ujar Laurel dalam sebuah pernyataan.

Laurel mengatakan bahwa deklarasi darurat beras ini didasarkan pada rekomendasi dari Dewan Koordinasi Harga Nasional (National Price Coordinating Council) Filipina.

Di bawah Undang-Undang Tarif Beras (Rice Tariffication Law) Filipina, menteri pertanian dapat mendeklarasikan keadaan darurat ketahanan pangan guna merespons kenaikan harga yang luar biasa.

Banner
darurat ketahanan pangan
Para pekerja mengangkut karung-karung beras di gudang Otoritas Pangan Nasional (National Food Authority/NFA) Filipina di Valenzuela City, Filipina, pada 4 Februari 2025. (Xinhua/Rouelle Umali)

Dengan deklarasi tersebut, Departemen Pertanian Filipina dapat memerintahkan NFA untuk menyalurkan stok cadangan ke lembaga-lembaga pemerintah dan unit-unit pemerintah daerah guna menurunkan harga beras dan melindungi konsumen dari kenaikan harga lebih lanjut.

Deklarasi ini merupakan upaya terbaru dari pemerintah Filipina untuk menurunkan harga beras.

Laurel mengatakan darurat ketahanan pangan akan tetap diberlakukan sampai kenaikan harga beras dapat diredam.

Pada Desember 2023, tingkat inflasi beras Filipina mencapai angka yang mencengangkan, yakni 21,4 persen.

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan