Jakarta (Indonesia Window) – Kandidat vaksin dari AstraZeneca atau Novavax yang dibuat melalui kolaborasi antara Lembaga Serum India (SII), Gavi dan Yayasan Bill & Melinda Gates akan dihargai senilai 3 dolar AS (sekira 44 ribu rupiah) per dosis.
Kolaborasi tersebut memastikan 100 juta dosis vaksin akan tersedia bagi negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah melalui Fasilitas COVAX, menurut pernyataan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang diterima di Jakarta, Rabu.
COVAX adalah sebuah inisiatif global yang bertujuan bekerja sama dengan produsen vaksin guna memberikan akses yang adil kepada negara-negara di seluruh dunia untuk vaksin yang aman dan efektif, setelah dilisensikan dan disetujui.
COVAX adalah pilar dari Access to COVID-19 Tools (ACT) Accelerator (pemercepat akses COVID-19) yang dipimpin bersama oleh Koalisi untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi (CEPI), Gavi (Aliansi Vaksin), serta WHO yang bermitra dengan produsen vaksin negara maju dan berkembang.
Perjanjian terpisah antara Gavi, CEPI dan AstraZeneca, yang diumumkan pada bulan Juni, menjamin 300 juta dosis lagi dari kandidat vaksin mereka, jika berhasil, bagi Fasilitas COVAX.
Di bulan yang sama, Gavi meluncurkan COVAX Advance Market Commitment (AMC), yakni instrumen pembiayaan yang ditujukan untuk mendukung partisipasi 92 negara berpenghasilan rendah dan menengah dalam Fasilitas COVAX.
COVAX AMC telah mengumpulkan lebih dari 600 juta dolar AS (sekitar 8,8 triliun rupiah) dari target awal untuk mengamankan pendanaan awal sebesar 2 miliar dolar AS (sekira 29,3 triliun rupiah) dari donor berdaulat serta filantropi dan sektor swasta, yang dibutuhkan pada akhir tahun 2020.
Mendanai COVAX AMC akan sangat penting untuk memastikan kemampuan membayar bukanlah penghalang dalam mengakses vaksin COVID-19, sebut pernyataan WHO.
Laporan: Redaksi