Banner

Jakarta (Indonesia Window) – Selandia Baru menunda rencana pembukaan kembali perbatasan internasionalnya pada Selasa, menyusul penyebaran Omicron di seluruh dunia.

Menteri Tanggap COVID-19 Selandia Baru Chris Hipkins mengatakan negaranya menunda pembukaan kembali perbatasannya hingga akhir Februari.

Banner

Pemerintah sebelumnya mengatakan perjalanan bebas karantina akan dibuka kembali pada pertengahan Januari bagi warga negara dan penduduk Selandia Baru di Australia, dan pada April untuk wisatawan asing.

“Tidak diragukan lagi ini mengecewakan dan akan mengacaukan banyak rencana liburan, tetapi penting untuk menetapkan perubahan dengan jelas hari ini sehingga mereka dapat memiliki waktu untuk mempertimbangkan rencana itu,” kata Hipkins pada konferensi pers.

Infeksi Omicron berlipat ganda dengan cepat di seluruh Eropa, Amerika Serikat dan Asia, termasuk di Jepang di mana satu kluster di pangkalan militer telah berkembang menjadi setidaknya 180 kasus.

Banner

Di Singapura, Kementerian Kesehatan sedang melakukan pengujian untuk menentukan apakah Omicron di sekelompok kasus potensial yang ditemukan di sebuah pusat kebugaran.

Varian Omicron telah menjadi dominan di Amerika Serikat dengan kecepatan kilat, dan merenggut nyawa pada hari Senin (20/12) dari seorang pria yang tidak divaksinasi di Texas, kata para pejabat.

Korea Selatan, Belanda, Jerman dan Irlandia termasuk di antara negara-negara yang memberlakukan kembali penguncian (lockdown) sebagian atau penuh, dalam beberapa hari terakhir.

Banner

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pada hari Senin mengatakan rawat inap meningkat tajam di London.

Sementara itu, Perdana Menteri Australia Scott Morrison mendesak para pemimpin negara bagian dan teritori untuk menghindari penguncian lebih lanjut.

“Kita harus memperlakukan warga Australia seperti orang dewasa,” katanya. “Kami tidak akan kembali mengunci diri. Kami akan maju untuk hidup dengan virus ini dengan akal sehat dan tanggung jawab.”

Banner

Varian Omicron pertama kali terdeteksi bulan lalu di Afrika selatan dan Hong Kong dan sejauh ini telah dilaporkan di setidaknya 89 negara.

Tingkat keparahan penyakit yang ditimbulkannya masih belum jelas, tetapi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan penyebarannya lebih cepat daripada varian Delta dan menyebabkan infeksi pada orang yang sudah divaksinasi atau yang telah pulih dari penyakit COVID-19.

Forum Ekonomi Dunia pada hari Senin menunda pertemuan tahunannya di Davos, Swiss karena penyebaran Omicron, dari Januari menjadi pertengahan 2022.

Banner

Sumber: Reuters

Laporan: Raihana Radhwa

Banner

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan