Banner

COVID-19 – Kematian berlebih Jepang pada H1 2022 diprediksi tertinggi sejak pandemik

Orang-orang yang mengenakan masker melintas di sebuah jalan di Tokyo, Jepang, pada 29 Juli 2022. (Xinhua/Zhang Xiaoyu)

Angka kematian di Jepang selama periode enam bulan tahun ini mencapai 777.000, dan lebih dari 12.800 orang meninggal karena infeksi COVID-19.

 

Tokyo, Jepang (Xinhua) – Jumlah kematian berlebih atau excess mortality di Jepang diperkirakan mencapai antara 17.000 hingga 46.000 dalam paruh pertama (H1) tahun ini, angka tertinggi sejak pandemik COVID-19 mulai merebak pada awal 2020 lalu, tunjuk data penelitian lokal.

Estimasi tersebut disusun oleh sejumlah organisasi termasuk Institut Nasional Penyakit Menular, sebuah lembaga di bawah Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Jepang.

Menurut statistik dari pihak kementerian dan Kyodo News, total kematian di Jepang selama periode enam bulan tahun ini mencapai 777.000, dan lebih dari 12.800 orang meninggal karena infeksi COVID-19, demikian dilansir Kyodo News.

Para ahli meyakini bahwa selain kematian langsung akibat COVID-19, peningkatan dalam angka kematian berlebih juga dapat dikaitkan dengan kematian yang secara tidak langsung disebabkan oleh pandemik, seperti kematian akibat penyakit lain karena tidak dapat mengakses layanan medis dan penyakit kronis yang memburuk karena perubahan gaya hidup, serta bunuh diri karena kesulitan ekonomi, lapor media tersebut.

Banner
Angka kematian di Jepang
Orang-orang yang mengenakan masker melintas di sebuah jalan di Tokyo, Jepang, pada 29 Juli 2022. (Xinhua/Zhang Xiaoyu)

Jumlah kematian akibat penyakit dan kecelakaan selain COVID-19 menurun karena tindakan pencegahan dan pengendalian menyeluruh ketika wabah COVID-19 pertama kali merebak pada 2020, sementara jumlah kematian secara keseluruhan juga menurun, menurut Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Jepang.

Namun, pada 2021, lebih dari 1,43 juta orang meninggal, jumlah tertinggi yang tercatat pada periode pascaperang, karena beberapa faktor termasuk penyebaran varian Delta COVID-19.

Para ahli memperkirakan bahwa pada 2022, jumlah kematian di Jepang kemungkinan akan melebihi angka tahun 2021 karena dampak dari varian Omicron.

Kematian berlebih, yang menunjukkan seberapa besar jumlah kematian aktual selama periode tertentu lebih tinggi dari proyeksi angka kematian berdasarkan tingkat pada umumnya, merupakan indeks yang lazim digunakan untuk mempelajari dampak epidemi yang disebabkan oleh penyakit menular.

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan