Vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh China National Biotec Group (CNBG), anak perusahaan Sinopharm di bidang biosains, telah disetujui untuk digunakan oleh 47 negara Afrika.
Jakarta (Indonesia Window) – Pada saat pandemik COVID-19 terus berkecamuk di seluruh dunia, kerja sama vaksin antara China dan negara-negara Afrika telah membuat kemajuan luar biasa.
Sejak Konferensi Tingkat Menteri Ke-8 Forum Kerja Sama China-Afrika (Forum on China-Africa Cooperation/FOCAC) digelar pada November 2021, China telah memberikan 189 juta dosis vaksin COVID-19 kepada 27 negara Afrika, dan kapasitas produksi lokal bekerja sama dengan mitra Afrika telah mencapai sekitar 400 juta dosis per tahun.
Pada Konferensi Tingkat Menteri Ke-8 FOCAC, China mengumumkan bahwa mereka akan memberikan tambahan 1 miliar dosis vaksin COVID-19 ke Afrika, melakukan 10 proyek medis dan kesehatan untuk negara-negara Afrika, serta mengirim 1.500 petugas medis dan pakar kesehatan masyarakat ke Afrika.
“Sejak Konferensi Tingkat Menteri Ke-8, China telah mendukung perjuangan Afrika melawan pandemi, serta pemulihan dan pembangunan pascapandemi, melalui sejumlah proyek bantuan yang konkret,” kata Liu Junfeng, seorang pejabat di Badan Kerja Sama Pembangunan Internasional China (China International Development Cooperation Agency/CIDCA).
Liu mengatakan China akan terus mengirimkan vaksin dan pasokan antipandemi ke Kenya, Mali, dan negara-negara Afrika lainnya, dan akan terus bekerja sama dengan Afrika untuk menerapkan sejumlah langkah kerja sama antipandemi yang relevan.
Sejumlah perusahaan China telah memainkan peran aktif dalam meningkatkan aksesibilitas dan keterjangkauan vaksin COVID-19 di Afrika.
Vaksin yang dikembangkan oleh China National Biotec Group (CNBG), anak perusahaan Sinopharm di bidang biosains, telah disetujui untuk digunakan oleh 47 negara Afrika. Vaksin CNBG cocok untuk orang di atas usia tiga tahun.
Sinovac, perusahaan biofarmasi China lainnya, telah memasok vaksin ke negara-negara Afrika dan mempromosikan kerja sama dengan negara-negara ini di bidang-bidang seperti penelitian klinis, manufaktur lokal, dan penyimpanan rantai dingin untuk membantu upaya pencegahan dan pengendalian pandemik di Afrika.
China telah mengirim 332 petugas medis tambahan ke 19 negara Afrika dan melatih 3.600 petugas medis lokal sejak Konferensi Tingkat Menteri Ke-8 FOCAC.
Selain itu, proyek markas Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) Afrika yang dibantu China diharapkan akan selesai pada awal 2023. Proyek ini akan memfasilitasi kerja sama China-Afrika di bidang kesehatan masyarakat dan membantu Afrika meningkatkan kapasitasnya dalam pencegahan dan pengendalian pandemik.
China akan terus memberikan vaksin dan pasokan antipandemi ke negara-negara Afrika yang membutuhkan, melakukan kerja sama medis dan teknis, membantu negara-negara Afrika meningkatkan sistem kesehatan masyarakat mereka, mendukung negara-negara Afrika dalam perjuangan mereka melawan pandemik dan dalam pemulihan ekonomi dan sosial pascapandemi, serta memberikan kontribusi yang lebih besar bagi pembangunan komunitas China-Afrika yang lebih dekat dengan masa depan bersama, kata Liu.
Sumber: Xinhua
Laporan: Redaksi