Banner

Bis berteknologi canggih layani jamaah ke Masjidil Haram

Sejumlah jamaah haji tiba di Bandar Udara Internasional Prince Mohammad bin Abdul Aziz, Madinah dan menuju bis yang akan membawa mereka ke penginapan. (Indonesia Window)

Jakarta (Indonesia Window) – Melayani Umat Muslim seluruh dunia dalam menjalankan ibadah di tanah suci merupakan salah satu prioritas pemerintah Kerajaan Arab Saudi.

Menyusul lokakarya yang digelar Kementerian Haji dan Umroh Arab Saudi mengenai hal tersebut, perjalanan jamaah haji dan umroh menuju Masjidil Haram dan tempat-tempat suci lainnya akan semakin mudah dan nyaman dengan tersedianya stasiun bis berteknologi canggih.

Banner

Laporan dari Arab News yang dikutip di Jakarta, Rabu menyebutkan bahwa lokakarya yang diselenggarakan oleh wakil menteri untuk urusan jamaah itu menyusun rencana pembangunan terminal yang terhubung dengan penginapan jamaah di Makkah.

Stasiun bis itu akan menyediakan jadwal keberangkatan dan kedatangan, serta menerapkan teknologi moderen guna meningkatkan layanan transportasi bagi para peziarah.

Pelayanan tersebut merupakan bagian dari inisiatif Vision 2030 Kerajaan Arab Saudi.

Banner

Wakil menteri urusan transportasi di Kementerian Haji dan Umroh, Bassam bin Ahmed Ghulman, menerangkan stasiun bis itu akan menggunakan teknologi moderen untuk menjadwalkan perjalanan dari Makkah ke tempat-tempat suci dengan mempertimbangkan lokasi tempat tinggal jamaah dan rencana perjalanan mereka.

Sementara itu, Direktur Jenderal Lalu Lintas Mohammed Al-Bassami mengatakan kajian mengenai pelayanan tersebut merupakan langkah penting menuju peningkatan kualitas layanan transportasi dan pembaruan model lalu lintas di wilayah tersebut.

Stasiun-stasiun bis itu juga akan membantu mengurangi kemacetan lalu lintas dan kepadatan penumpang di jalan-jalan utama yang menghubungkan Makkah ke tempat-tempat suci.

Banner

Jadwal bus yang dipasang pada layar elektronik di dalam kediaman jamaah akan membantu mengefisienkan waktu perjalanan dan operasional, serta menghemat biaya yang tidak perlu.

Kementerian Haji dan Umroh bekerja sama dengan Institut Studi dan Layanan Konsultasi King Salman di Universitas Majmaah dan Pusat Pengembangan Seni di Dubai juga menyelenggarakan program pelatihan bagi 87 manajer dan penyelia.

Program pelatihan Rowad (pelopor) selama 14 pekan tersebut adalah bagian dari rencana kementerian tersebut guna memodernisasi lingkungan kerjanya dan mengembangkan kemampuan para staf.

Banner

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan