Banner

Jakarta (Indonesia Window) – Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Mei 2022 mencapai 7.854,8 triliun rupiah, atau tumbuh 12,1 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy).

Pertumbuhan tersebut tetap kuat dibandingkan dengan pertumbuhan pada April 2022 yang tercatat sebesar 13,6 persen (yoy), kata Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa. 

Banner

BI mencatat pertumbuhan tersebut terutama didorong oleh pertumbuhan uang beredar dalam arti sempit (M1) sebesar 18,4 persen (yoy) dan uang kuasi sebesar 4,6 persen (yoy).

pertumbuhan uang bi
Ilustrasi. Bank Indonesia (BI) mencatat likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Mei 2022 mencapai 7.854,8 triliun rupiah. (Mufid Majnun on Unsplash)

Sejak posisi data September 2021, M1 terdiri dari uang kartal di luar bank umum dan BPR, Giro Rupiah dan Tabungan Rupiah yang dapat ditarik sewaktu-waktu. 

Sementara itu, pertumbuhan M2 pada Mei 2022 terutama dipengaruhi oleh perkembangan ekspansi keuangan pemerintah serta penyaluran kredit yang tidak setinggi bulan sebelumnya.

Banner

Ekspansi keuangan pemerintah tercatat melambat, tercermin dari tagihan bersih kepada pemerintah pusat yang tumbuh 3,8 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pada April 2022 sebesar 22,3 persen (yoy).

Lebih lanjut Erwin menuturkan, penyaluran kredit pada Mei 2022 tumbuh 8,7 persen (yoy), relatif stabil dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 8,9 persen (yoy).

Kredit yang diberikan terbatas hanya dalam bentuk pinjaman dan tidak termasuk instrumen keuangan yang dipersamakan dengan pinjaman, seperti surat berharga, tagihan akseptasi, dan tagihan repo.

Banner

Selain itu, kredit yang diberikan tidak termasuk kredit yang diberikan oleh kantor bank umum yang berkedudukan di luar negeri, dan kredit yang disalurkan kepada pemerintah pusat dan bukan penduduk.

Di sisi lain, aktiva luar negeri bersih terkontraksi 2,9 persen (yoy), membaik dibandingkan dengan kontraksi 4,4 persen (yoy) pada bulan sebelumnya.

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan